Pembalap Berdarah Indonesia Luis Leeds Menangi Balap Formula 4 GP Australia
Pembalap berdarah Indonesia Luis Leeds menjuarai balapan Formula 4 pada Grand Prix Australia di Albert Park, Melbourne, akhir pekan lalu.
Luis yang bergabung dengan tim balap AGI Sport mampu menjaga penampilannya sejak menjadi yang tercepat pada balap kualifikasi pada Kamis, pekan lalu.
Luis memimpin pada balap hari pertama Jumat, posisi ke-9 pada balap kedua hari Sabtu, posisi kedua pada balap ketiga hari Minggu, sehingga mengumpulkan 45 poin untuk naik ke podium juara.
Dengan trofi kemenangan di tangannya, Luis merasa sangat lega setelah menghabiskan jeda musim panas lalu tanpa kepastian tentang karirnya di dunia balap.
“Saya sudah cukup melewati banyak hal dalam karir balap saya, dan saya sangat senang menyelesaikan dengan kemenangan putaran pertama saya di Formula 4 Australia,” kata Luis yang lahir 6 Maret 2000.
“Ini adalah balap pertama saya di F4 selama hampir dua tahun. Saya cukup kesulitan mengatasi ini, pada beberapa putaran pertama. Tapi setelah berjalan dan ban panas, kami bisa membuat jarak dan menjauh [dari lawan],” kata Luis.
Luis mendapatkan wildcard untuk turun di seri pertama dari enam laga kejuaraan Formula 4 Australia, dan tidak akan turun di lima balap lainnya.
Aturan menetapkan juara Formula 4 tidak diperbolehkan untuk berlaga lagi di kategori sama, untuk memberi kesempatan bagi pembalap muda menapaki tangga balap mobil.
Ini bukan penampilan Luis yang pertama di Grand Prix. Dia juga menang Grand Prix Formula 4 di Mexico pada 2015.
“Ini adalah kedua kalinya saya berada di tangga teratas pada sebuah Grand Prix,” kata Luis.
Penampilannya yang mengesankan pada GP Formula 4 di Meksiko membuat Luis dikontrak masuk tim junior Red Bull dan pindah ke Inggris pada 2016 untuk berlaga di MSA Formula, yang setara dengan Formula 4.
Berlaga di MSA Formula adalah salah satu jenjang yang bisa membawa pembalap untuk nantinya sampai ke Formula 1.
Tahun lalu kontrak Luis dengan Red Bull diputus dan tanpa kejelasan pendanaan sponsor ia memilih kembali ke Melbourne untuk menyelesaikan sekolahnya di kelas 12 (SMA).
“Dalam waktu yang pendek, saya mengalami roller coaster yang luar biasa,” kata Luis.
“Saya berangkat dari hanya sebagai pembalap di Formula Ford lalu menjadi bagian dari program Red Bull untuk balapan di Monaco di Formula Renault dan kemudian kemungkinan tidak bisa turun balap, hanya dalam empat tahun.”
Luis menekuni dunia pacu mobil dengan balap gokart sejak umur 11 tahun.
“Ada masa dalam hidup saya ketika saya 11 tahun dan ayah saya bertanya, “Kamu bisa balap di club akhir pekan ini atau kamu bisa main footy, kamu mau mau apa?” kenang Luis.
“Saya tidak menyesali ketika saya bilang saya ikut balapan club. Bagi saya sangat menyakitkan kalau tidak bisa mengejar karir saya di balap mobil.”
Luis terlahir dari pasangan Dean Leeds dan Maria yang berasal dari Jawa Timur.
Tahun 2016 pembalap Indonesia Rio Heryanto dari tim Manor Racing turun pada Formula 1 Grand Prix Australia di Melbourne.
Rio adalah pembalap Indonesia pertama dan satu-satunya yang pernah berlaga di F1. Tetapi debutnya di F1 tidak berlanjut karena ketiadaan sponsor.