Partai Frank Baininarima Unggul Sementara di Pemilu Fiji
Hasil pemungutan suara sementara dalam pemilihan umum di Fiji menunjukkan Partai yang berkuasa FijiFirst pimpinan Frank Bainimarama unggul besar dibanding pesaing lain meski pendapatan suara sedikit menrun.
Ini adalah pemilu kedua yang diselenggarakan di negara di Pasifik tersebut sejak Bainimarama, seorang komandan militer mengambil alih kekuasaan dalam sebuah kudeta di tahun 2006.
“Warga Fiji bisa merasakan bahwa pemilu berlangsung adil dan transparan dan suara mereka bermakna.” kata Jane Prentice seorang pemantau pemilu asal Australia yang memimpin kelompok pemantau multi nasional.
Penghitungan suara terus dilakukan sejak pemungutan suara dilakukan hari Rabu (14/11/2018), walau hujan sempat menghentikan pemungutan suara karena adanya 23 lokasi TPU yang mengalami kebanjiran.
Dengan sekitar 70 persen suara sudah dhitung, partai FijiFirst sudah mendapatkan 51.63 persen suara.
Di pemilu sebelumnya di tahun 2014, partai tersebut menang mutlak dengan mendapatkan 60 persen suara.
Bainimarama sendiri secara pribadi juga populer di kalangan pemilih dengan mendapatkan 38 persen dari seluruh suara yang sudah dihitung.
Namun kembalinya Sitiveni Rabuka, yang pernah menjadi Perdana Menteri di tahun 1990-an, dan yang pernah melakukan dua kudeta di tahun 1987 juga membantu partai SODELPA mendapat cukup banyak suara.
Partai itu sudah mendapatkan 38 persen suara, dan Rabuka sendiri mendapatkan 17,76 persen suara secara keseluruhan.
Namun keabsahan Rabuka menjadi calon baru dikukuhkan hari Senin ketika pengadilan membatalkan kasus adanya tuduhan kecurangan pemilu.
Para pengamat mengatakan kasus di pengadilan ini membuat nama Rabuka malah semakin populer di kalangan pemilih.
“Keputusan pengadilan memberikan dukungan besar bagi kampanye yang dilakukannya.” kata pengamat politik Fiji Jope Tarai.
Hari Rabu Bainimarama mengatakan kepada media setelah memberikan suara bahwa dia ‘berharap akan memenangkan mayoritas sehingga kami bisa membentuk pemerintahan baru lagi.”
Namun bila partai FijiFirst tidak berhasil mempertahankan posisi mayoritas seperti sebelumnya, ada kemungkinan beberapa partai kecil mengadakan pembicaraan untuk membentuk koalisi.
“Saya kira memang ada ruang bagi pembentukan koalisi bagi pihak oposisi.” kata Tarai.
“Rabuka sudah berbicara mengenai bahwa dia terbuka bagi adanya koalisi dan berbagai individu lagi sudah juga berbicara mengenai koalisi.”
“Saya kira hanya Bainimarama sendirian yang menentang kemungkinan adanya koalisi.”
Play
Space to play or pause, M to mute, left and right arrows to seek, up and down arrows for volume.