Mantan Pejabat Senior Imigrasi Tolak Kebijakan Dutton Bebaskan Pengasuh Asing
Mantan pejabat imigrasi senior mengungkapkan penentangan mereka atas keputusan Menteri Dalam Negeri Peter Dutton untuk membebaskan dua pengasuh asing dari tahanan imigrasi.
Pengasuh asal Perancis, Alexandra Deuwel dibebaskan pada Oktober 2015, setelah sepupu calon majikannya yang merupakan bos AFL, Gillon McLachlan, meminta bantuan Peter Dutton.
Beberapa bulan sebelumnya, Peter Dutton memerintahkan seorang pengasuh asing asal Italia, Michela Marchisio juga dibebaskan, setelah ada lobi dari calon majikannya, seorang polisi yang pernah bekerja dengan Peter Dutton di Queensland.
Viviana Barrio pernah bekerja untuk Departemen Imigrasi selama 23 tahun, termasuk tiga tahun bertanggung jawab atas imigrasi di Bandara Melbourne, Victoria di mana dia secara teratur menahan turis yang dicurigai akan berusaha menggunakan visa turisnya untuk bekerja.
"Sepanjang 23 tahun berkarir, saya belum pernah melihat seorang menteri memberikan visa turis kepada seorang pengasuh asing," katanya pada program ABC 7.30.
“Seorang menteri seharusnya tidak melakukan intervensi dalam kasus semacam ini. Kekuatan intervensi sangat berharga.
“Ini adalah kurangnya penghormatan terhadap sistem yang memungkinkan diambilnya kebijakan penuh kasih dalam kasus-kasus yang sangat ekstrim, bukan kasus-kasus semacam ini.”
Viviano Barrio juga menghabiskan lima tahun untuk menangani kasus-kasus intervensi menteri untuk tiga negara bagian.
“Saya memutuskan untuk berbicara dengan Anda karena saya merasa bahwa publik diberi tahu bahwa kasus-kasus ini mirip dengan kasus-kasus lain … tetapi kasus-kasus ini tidak seperti kasus lain,” katanya.
“Mereka sangat berbeda.”
‘Panduan ketidakberpihakan’
Sampai tahun lalu, Greg Phillipson adalah pengacara senior di Departemen Imigrasi, di mana ia telah melayani kementerian ini selama hampir 40 tahun.
"Akan sangat tidak biasa bagi menteri untuk campur tangan [dalam urusan turis] karena biasanya yang terburuk yang bisa terjadi adalah kunjungan orang itu ke Australia terputus dan mereka pulang," katanya pada program ABC 7.30.
Dia mengatakan jika Peter Dutton adalah seorang pejabat di departemen Imigrasi, dia tidak akan bisa memutuskan kasus-kasus seperti pangasuh asing itu karena konflik kepentingan yang sangat kental dalam kasus itu.
“Situasi yang normalnya adalah Anda akan menyatakan kepentingan dari kasus itu dan Anda akan mengatakan tidak pantas bagi saya untuk membuat keputusan dalam kasus ini karena saya kenal dengan orang-orang ini,” kata Phillipson.
“Sepertinya pedoman ketidakberpihakan semacam ini sepertinya tidak berlaku untuk para menteri.”
Peter Dutton menolak diwawancarai untuk program ini, tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan setiap kasus dipertimbangkan atas manfaatnya.
“Ada kekuatan intervensi yang sudah lama disediakan bagi para menteri di bawah UU Migrasi. Setiap orang dapat meminta intervensi menteri,” katanya dalam pernyataan itu.
"Saya belum pernah bertemu orang-orang yang terlibat dalam kedua kasus ini dan pada salah satu kasus saya memang pernah bekerja dengan satu individu dalam karir saya sebelumnya sebagai seorang polisi 20 tahun yang lalu." kata Peter Dutton.
“Untuk menunjukkan bahwa saya memiliki hubungan atau hubungan pribadi dalam kedua kasus itu keliru dan menyesatkan.” tambahnya.
Dutton tidak mungkin muncul di penyelidikan Senat
Penyelidikan Senat yang dipimpin Partai Buruh sedang menyelidiki keputusan Dutton dalam kasus pengasuh asing itu dan akan mengadakan sidang pertama besok.
Senat telah meminta Peter Dutton dan stafnya untuk hadir dalam sidang ini, tetapi ia tidak dipaksa dan namanya tidak muncul dalam daftar saksi.
Kantor Peter Dutton sendiri menolak berkomentar apakah atasannya akan hadir.
Pejabat senior imigrasi akan menjawab pertanyaan, begitu juga bos AFL, McLachlan dan kepala hubungan pemerintahannya, Jude Donnelly, yang mengirim email ke kantor Peter Dutton.
Senator dari Partai Buruh, Kimberley Kitching mengatakan, Peter Dutton perlu memberikan penjelasan.
“Saya pikir sampai dia hadir dan memberikan penjelasan langsung, akan selalu ada orang yang mempertanyakan integritasnya,” katanya pada jam 7.30.
“Kami telah mengundangnya, kami masih menunggu dia untuk menanggapi undangan itu.
“Kami telah meminta staf yang relevan di kantornya untuk datang. Mereka juga belum menjawab.”