Gereja di Tasmania Jual Puluhan Properti
Gereja Anglikan Tasmania telah merilis daftar 78 properti, termasuk 55 gereja, yang rencananya akan dijual. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu mendanai ganti rugi sebesar $ 8,6 juta atau setara Rp9,5 miliar bagi korban penyiksaan seksual anak.
Daftar ini masih bersifat pendahuluan, dengan total ada 108 properti yang akan dijual yang terdiri dari 76 gereja ditambah sejumlah aula pertemuan, tanah dan beberapa rumah tempat tinggal.
Sebagian dari properti yang masuk dalam daftar tersebut kondisinya pada saat ini, 10 sudah dipasarkan, empat di bawah kontrak dan tiga sudah tidak beroperasi.
Seperempat dari hasil penjualan properti akan digunakan untuk membayar uang ganti rugi, sementara Gereja Anglikan akan mengelola sisanya untuk dikembalikan ke paroki-paroki yang kehilangan gereja.
Pendeta Richard Condie, Uskup Anglikan Tasmania, mengatakan masyarakat setempat akan memiliki kesempatan untuk mengajukan permohonan agar gereja-gereja mereka tetap dipertahankan.
“Daftar ini belum pasti dan belum selesai,” katanya.
“Setelah Sinode akan ada periode di mana paroki-paroki dapat melakukan peninjauan kembali terhadap keputusan untuk menjual sebuah properti, dan mengajukan permohonan agar dikecualikan dalam rencana penjualan property ini.”
“Dewan Keuskupan akan membuat keputusan akhir pada bulan Desember nanti.”
Uskup Condie mengatakan gereja-gereja itu ditandai untuk dijual berdasarkan kelayakan masa depan mereka, termasuk jumlah orang yang menghadiri gereja, keuangan yang didapat dan jenis-jenis pelayanan yang mereka miliki.
“Kami tidak menutup gereja apa pun, hanya gedung.”
Dia memperkitakan lebih dari 200 orang penyintas pelecehan seksual akan melaporkan diri dan meminta ganti rugi.
Keuskupan Tasmania telah sepakat untuk meningkatkan batas pembayaran bagi Skema Dukungan dan Bantuan Pastoral dari $ 75.000 (Rp 791 juta) menjadi $ 150.000 (Rp1,5 miliar) per klaim.
Walikota terkejut oleh jumlah gereja yang terdaftar
Walikota Midlands Selatan Tony Bisdee mengatakan pemerintah kota tampaknya akan menjadi “salah satu yang paling terpukul”, karena tujuh gereja didalam daftar itu ada dalam wilayah mereka.
“Saya terkejut,” katanya.
“Saya percaya sebagian besar gereja Anglikan di daerah Midlands Selatan ada dalam daftar itu – saya pikir satu-satunya yang tidak ada adalah gereja St Peter di Oatlands.
“Baru-baru ini mereka membangun organ baru di sana, yang menghabiskan banyak uang.”
‘Pemakaman akan dilindungi’
Kerabat dari Tony Bisdee, John Hutton Bisdee, yang merupakan penerima pertama dari Victoria Cross yang lahir di Tasmania, dimakamkan di Gereja St James di Jericho.
Tony Bisdee mengatakan dia prihatin tentang kuburan yang terletak di sekitar gereja-gereja yang akan dijual.
Uskup Condie memberi jaminan bahwa kuburan itu akan dilindungi.
Daftar lengkap properti diharapkan akan dipublikasikan dalam dua minggu mendatang.
Gereja Anglican Tasmania telah melobi Pemerintah Negara Bagian Tasmania untuk ikut bergabung dalam Skema Ganti Rugi Nasional bagi korban penyintas, yang akan dimulai pada 1 Juli, sebagai hasil rekomendasai Komisi Kerajaan dalam Respons Institusional untuk Pelecehan Seksual Anak.
Menteri Utama Tasmania, Will Hodgman mengatakan Pemerintah secara aktif terlibat dalam kemajuan keterlibatan Tasmania dalam skema tersebut.
“Skema nasional belum dimulai dan tidak akan dimulai hingga pertengahan tahun ini,” katanya.
“Harapan dan perkiraan kami adalah bahwa kami akan dapat ikut serta tetapi sangat penting bahwa kami melakukan hal ini dengan benar – bukan hanya karena masalah anggaran tetapi untuk memastikan bahwa skema tersebut memberikan apa yang seharusnya, dan itu adalah dukungan terbaik bagi para korban pelecehan seksual ini.”