Pakai Uang Klien Biayai Gaya Hidup, Agen Properti Dipenjarakan 5 Tahun
Seorang mantan agen properti di Melbourne telah divonis lima tahun penjara karena mencuri lebih dari $ 6 juta (atau setara Rp 60 miliar) dana klien dan menghabiskan uang itu untuk perhiasan, obat-obatan terlarang dan barang-barang pribadi lainnya.
Hingga bulan April 2016, Joseph Tri Ngo, 37 tahun, dan istrinya Judy Nguyen mengelola enam cabang LJ Hooker di Melbourne, termasuk sejumlah kantor di wilayah Box Hill dan Doncaster.
Pada bulan November, Ngo mengaku bersalah atas 48 tuduhan mengalihkan penjualan dan uang sewa ke rekening pribadinya antara bulan Januari 2015 dan Maret 2016.
Ia menghabiskan lebih dari $ 300.000 (atau setara Rp 3 miliar) untuk sabu, dan juga sekitar $ 100.000 (atau setara Rp 1 miliar) untuk perhiasan dari toko kelas atas, Tiffany & Co.
Dalam vonisnya, Hakim Pengadilan Negeri, Michael Bourke, mengatakan kepada Ngo bahwa tindakannya “serius” dan “berbahaya” dan bahwa ia telah “melanggar kepercayaan” banyak klien.
“Uang anda gunakan untuk mendapatkan keuntungan gaya hidup secara umum,” kata Hakim Bourke kepada Ngo
“Itu sepertinya termasuk pakaian, perhiasan dan kebiasaan mengonsumsi narkoba Anda sendiri.”
Pengadilan mengungkap bahwa Ngo telah menjual sejumlah properti untuk membayar kembali uangnya, namun masih berhutang $ 2,1 juta (atau setara Rp 21 miliar) kepada klien.
Pengadilan mengungkap, Ngo menderita “gangguan schizoaffective” selama 12 sampai 15 tahun yang menyebabkan perubahan suasana hati dan perilaku delusi serta paranoid.
Hakim Bourke mengatakan, “pelanggaran besar terjadi saat Anda menyalahgunakan zat terlarang”.
Ia juga menunjuk pada sejarah kriminal Ngo sebelumnya di usia 20-an saat ia dihukum karena perampokan bersenjata, percobaan perampokan bersenjata dan perdagangan heroin.
“Anda tak memiliki karakter yang lepas dari kesalahan,” sebut Hakim Bourke.
Ngo tidak akan memenuhi syarat untuk mengajukan pembebasan bersyarat sampai ia ditahan setidaknya tiga tahun.
Ia telah diperintahkan untuk membayar kembali uang yang masih terhutang dari kliennya.