Ancam Polisi, Seorang Pria Tewas Ditembak Polisi di Brisbane
Kepolisian Brisbane, Queensland membenarkan aparatnya telah menembak hingga tewas seorang pria di Brisbane yang mengancam petugas dengan bersenjatakan piasu bahkan setelah sempat dipukul dengan Taser, kata seorang polisi senior Queensland.
Seorang pria berusia 31 tahun, Liam Scorsese meninggal di rumah sakit setelah ditembak oleh seorang petugas polisi yang sedang menangani laporan gangguan di sebuah rumah di Wakerley, di pinggiran timur Brisbane, Queensland.
Pria asal Gold Coast itu dibawa ke Rumah Sakit Princess Alexandra dalam kondisi kritis pada hari Minggu (25/2/2108), namun kemudian meninggal dunia.
Informasi yang didapatkan ABC menunjukan Liam Scorsese memiliki kaitan dengan gang sepeda motor, dan telah sering berhubungan dengan polisi beberapa kali selama bertahun-tahun.
Kepala Penjabat Kepala Inspektur Mick Niland mengatakan petugas kepolisian mendapatkan panggilan untuk menangani gangguan di sebuah rumah di Goulburn Street sesaat sebelum pukul 10.00 waktu setempat.
Pelapor mengatakan, seorang pria ‘bersenjata” dan dalam keadaan “sangat marah”, berusaha masuk ke rumah di alamat tersebut.
Inspektur Mick Niland mengatakan dua petugas yang berada di daerah tersebut ketika itu merespon panggilan tersebut “dalam waktu beberapa menit” untuk merespon sebuah telepon dari seseorang di rumah tersebut yang mengatakan bahwa pria tersebut berusaha untuk masuk.
“Dia bersenjata, dia telah mengancam polisi dan sebagai akibat dari ancaman tersebut, seorang petugas telah melepaskan dua tembakan,” kata Kepala Inspektur Mick Niland.
“Saya mengerti bahwa pria itu telah mengancam sejumlah warga – mereka takut akan keselamatan mereka.”
Dia mengatakan bahwa kedua perwira tersebut juga mengkhawatirkan keselamatan mereka dan awalnya mereka melepaskan tembakan kejut listrik (taser) kepada pria tersebut.
“Saya mengerti bahwa setelah menggunakan Taser, polisi mundur menjauh dari pelaku,” kata Kepala Inspektur Niland.
“Namun pelaku mendatangi petugas dengan pisau, dan mengancam polisi.”
Dia mengatakan bahwa seorang tetangga membantu petugas melakukan CPR terhadap pria itu sebelum akhirnya dilarikan dengan ambulans.
Komando standar etika polisi sedang menyelidiki penembakan tersebut dengan bantuan Komisi Kejahatan dan Korupsi.
Ini adalah penembakan polisi kedua di Queensland tenggara dalam waktu kurang dari dua minggu.
Pada Hari Valentine seorang anak laki-laki berusia 16 tahun juga ditembak polisi di pinggiran Ipswich Springfield sementara diduga remana itu mengancam petugas dengan pisau.
Remaja yang ditembak kemudian dikenai dakwaan atas insiden tersebut.
Petugas berteriak ‘tembakan’
Leo DeMarco tinggal di ruas jalan itu dan mendengar suara tembakan.
“Saya ada di sini, di dalam mobil yang sedang mengeluarkan muatan sebuah lemari es dan saya mendengar suara berteriak, suara seorang laki-laki,” katanya.
“Dalam beberapa detik saya mendengar suara tembakan, saya keluar dan melihat ke atas sana dan melihat ada seorang petugas polisi pria dan wanita, keduanya mengacungkan senjata.
“Saya mendengarnya, jelas dia pasti sedang berbicara di walkie-talkie atau apa pun karena dia seperti berteriak atau berkata, ‘tembakan telah dilepaskan’.
“Petugas pria itu perlahan-lahan menuju ke tempat tubuh pria yang tergeletak, masih dengan mengacungkan pistol.
“Kemudian setelah itu, mungkin beberapa menit, mereka menyarungkan senjata mereka lalu Keduanya berjalan menuju tubuh, lalu sirene mobil bergema.”
Trenton Schreurs, yang juga tinggal di dekat Wakerley, mengatakan bahwa itu adalah lingkungan yang sepi.
“Saya pulang di pagi hari dari tempat bekerja dan mendapati jalan itu sudah dihalangi garis polisi,” katanya.
“Saya mendengar telah terjadi insiden polisi, sebuah baku tembak, yang sangat tidak biasa bagi daerah tersebut.
“Tidak banyak yang terjadi di sini, tidak pernah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, jadi ini sedikit mengejutkan.
“Lingkungan itu penuh dengan taman dan penuh anak-anak, jadi agak mengejutkan pulang ke rumah pada hari Minggu sore mendati sejumlah ruas jalan di sini ditempel dengan garis polisi.”