Partisipasi Perempuan di Lapangan Kerja Capai Rekor Tertinggi
Kondisi lapangan pekerjaan yang tumbuh terus berlanjut ke tahun baru dengan 16.000 pekerjaan baru lainnya tercipta pada bulan Januari.
Pertumbuhan pekerjaan membantu menurunkan tingkat perekrutan kerja dari 5,6 persen pada akhir 2017 menjadi 5,5 persen, berdasarkan data penyesuaian musiman yang dipasok oleh Biro Statistik Australia (ABS).
Jumlah orang yang mencari pekerjaan menurun dengan tingkat partisipasi yang juga merayap turun menjadi 65,6 persen.
Namun, tingkat partisipasi perempuan dalam angkatan kerja meningkat mencapai rekor tertinggi 60,5 persen.
Pekerjaan paruh waktu gantikan pekerjaan penuh waktu
Meski demikian, ada banyak perubahan dalam komposisi pekerjaan yang ditawarkan.
Pekerjaan penuh waktu secara bersih turun 49.800 dibandingkan dengan 65.900 posisi paruh waktu selama sebulan.
Kondisi itu membuat jam kerja turun 1,4 persen, atau menjadi total 24,1 juta jam di seluruh angkatan kerja.
Rata-rata jam kerja sekarang turun 2,7 persen dari tahun ke tahun, angka terlemah sejak 2009 di tengah perlambatan yang diilhami Krisis Keuangan Global.
Queensland mencatat kenaikan terbesar dalam pekerjaan (+19.700), sementara lapangan kerja mengalami penurunan di New South Wales (-21.000) dan Australia Barat (-8,900).
Itu menyebabkan tingkat pengangguran di New South Wales melonjak menjadi 5,1 persen -meskipun tetap merupakan tingkat terendah di Australia -sementara pengangguran menyusut di Victoria menjadi 5,6 persen.
Tingkat pengangguran per negara bagian dan teritori
Sumber: ABS (Catatan: semua angka disesuaikan secara musiman kecuali NT dan ACT yang merupakan tren)
Ekonom JP Morgan, Ben Jarman, mengatakan, tak ada indikasi di data itu yang menunjukkan pertumbuhan upah akan meningkat dalam waktu dekat.
“Mungkin, detail paling menarik dari laporan ini adalah apa yang tidak terjadi, partisipasi mana yang berhenti meningkat, dan ini segera memberi jeda pada tren kerja penuh waktu yang sangat kuat, dari pertumbuhan tenaga kerja dan lapangan kerja, serta dari kenaikan rasio ketenagakerjaan/populasi,” kata Jarman.
“Satu data tentu saja tidak membuat tren, namun hasil ini menyoroti kekeliruan komposisi yang sering diulang mengenai data ketenagakerjaan pada tahun lalu: bahwa sekali partisipasi berhenti meningkat, tingkat pengangguran akan turun dengan cepat.”
Jarman mengatakan, sebagian besar variasi dalam pertumbuhan lapangan kerja -baik lemah dan kuat -telah didorong oleh perubahan tingkat partisipasi dalam beberapa tahun terakhir.
“Jumlah jam kerja juga menunjukkan bahwa sementara ukuran luas pekerjaan telah meningkat melalui efek partisipasi, pemanfaatan tenaga kerja tidak diperketat,” kata Jarman.
“Kami memperkirakan, pengangguran akan bertahan dalam kisaran 5,5-5,75 persen, karena pertumbuhan PDB sub-tren dan kurangnya pertumbuhan lapangan kerja lebih lanjut di sektor-sektor perbankan.”
“Ini akan membebani biaya upah/unit tenaga kerja dan menjaga inflasi tetap terkendali,” ujar Jarman.