Jumlah Peserta Lomba Berbahasa Indonesia di Australia Cetak Rekor
Malam penghargaan lomba berbahasa Indonesia di Australia atau National Australia Indonesia Language Awards, atau NAILA, kembali digelar tahun ini dengan mengajak warga negara Australia dan warga Indonesia yang sudah memiliki status penduduk tetap untuk mengikuti lomba untuk pidato atau tampil dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Di tahun ketiganya, NAILA akan mengangkat tema ‘Asal-usul Kita/Saya’ atau ‘Our/My Origin(s)’ lewat 11 kategori yang bisa diikuti.
Malam pemberian anugerah kepada para pemenang akan digelar Jumat (10/11/2017) di pusat kota Melbourne.
Pihak panitia mengaku jika tahun ini mencetak rekor, dengan jumlah 133 orang yang ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut.
Para peserta lomba telah mengirimkan video mereka berbicara dalam bahasa Indonesia kepada panitia, sejak bulan September lalu.
“Para partisipan dari penjuru Australia dan Indonesia diberikan kesempatan untuk menampilkan sejumlah isu yang terkait tema tahun ini,” ujar Sally Hill, pendiri sekaligus salah satu direktur NAILA.
Tahun ini ada dua kategori baru, yakni ‘Junior Executive Award’ dan ‘Teachers’ Award’.
‘Junior Executive Award’ terbuka bagi warga Australia atau warga Indonesia yang berstatus permanent resident (PR), berusia 18-30 tahun, dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa keduanya.
“Ada kategori terpisah untuk warga Indonesia yang ingin berpartisipasi,” ujar Sally.
“Pemenang dari kategori ini bisa contoh yang baik bagi warga Australia yang belajar bahasa, dengan memonitor dan membantu mereka untuk mengerti seperti apa pidato bahasa Indonesia yang bagus.”
Kategori kedua, yakni ‘Teachers’ Award’ lebih ditujukan bagi para guru-guru bahasa Indonesia di sekolah dasar dan menengah di Australia.
Menurutnya, meski ada penurunan dalam minat belajar bahasa Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, tapi guru-guru bahasa Indonesia di Australia sangat bersemangat dan berdedikasi untuk meningkatkan minat belajar bahasa Indonesia.”
Kategori-kategori lainnya beragam, mulai dari murid di sekolah dasar, sekolah menengah, hingga mereka yang sudah berusia di atas 31 tahun, termasuk sejumlah penghargaan eksekutif.
“Penghargaan di bidang eksekutif bermaksud untuk menunjukan bahwa kemampuan berbahasa Indonesia bisa digunakan di tingkat profesional, selepas sekolah,” jelas Sally.
“Salah satu yang pernah mendapatkan penghargaan ini adalah John Cheong-Holdaway, yang tahun ini menjadi juri NAILA. Ini menunjukkan NAILA menciptakan jaringan alumni yang bisa mempertahankan minat mempelajari bahasa Indonesia di Australia.”
Ada pula kategori ‘Native Speaker Award’, khusus pelajar asal Indonesia yang sedang kuliah S2 di Australia, serta ‘People’s Choice Award’, yang ditujukan bagi kelompok dengan minimal dua orang anggota.
Untuk kategori ‘People Choice Award’, panitia mengaku sudah mendapatkan 800 suara yang memilih lima video lewat internet.
“Beberapa yang difavoritkan tahun ini adalah dari kategori ‘People Choice Award’. Yang ikutan mulai dari murid-murid di sekolah dasar sampai satu keluarga yang semuanya bisa berbicara bahasa Indonesia.”
Para peserta memperebutkan total hadiah senilai lebih dari $17.000, sekitar Rp 170 juta.
Lomba pidato bahasa Indonesia tingkat nasional di Australia ini diprakarsai oleh Australia Indonesia Youth Association (AIYA), yang menurut panitia bertujuan untuk tidak hanya menghargai bahasa dan budaya Indonesia di Australia, tetapi juga untuk lebih mendorong minat belajar bahasa Indonesia di kalangan anak muda.
Nantikan profil dari sejumlah pemenang NAILA 2017 di situs NAILA. Anda juga bisa mengikuti halaman Facebook Australia Plus Indonesia.