Cucu ‘Generasi Terampas’ tak Tahu Dirinya Keturunan Aborigin
13 Februari 2014, genap enam tahun telah berlalu setelah Australia meminta maaf kepada korban 'generasi terampas' (stolen generation) dan mereka yang terdampak kebijakan itu. Salah seorang di antaranya adalah Claire Spargo, seorang cucu dari generasi terampas, yang tidak menyadari dirinya ternyata keturunan Aborigin.
Permintaan maaf resmi tersebut diucapkan Kevin Rudd yang menjabat perdana menteri saat itu. Pada 13 Februari 2008, tindakan tersebut disetujui oleh pemerintah persemakmuran.
Dalam pernyataannya, Rudd meminta maaf "atas hukum dan kebijakan sejumlah parlemen dan pemerintahan yang telah mengakibatkan kesedihan, penderitaan, dan kehilangan yang luar biasa."
Stolen generation adalah periode ketika anak-anak keturunan Aborigin dipisahkan secara paksa dari keluarga mereka antara tahun 1800 hingga tahun 1970an.
Salah seorang yang menjadi korban kebijakan 'generasi terampas', adalah Claire, seorang perempuan di Kota Coffs Harbour, New South Wales. Ia menyatakan, tak tahu bahwa ia adalah keturunan Aborigin.
Ini karena neneknya menyembunyikan darah Aboriginnya, karena berharap dengan itu anak cucunya akan terlindungi.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang darah Aboriginnya, Claire membuat film tentang ayahnya, untuk program ABC Open.
Ayah Claire berbicara tentang penyesalannya seputar tidak mencari tahu soal masa lalu ibunya, nenek Claire.
"Seharusnya, ia bisa memberi tahu saya tentang itu semua. Namun, sayangnya, apa yang ia hadapi saat masih muda mengakibatkan rasa rendah diri yang begitu besar. Ia tidak mau bicara tentang itu. Begitu pula dengan 11 saudara kandungnya," cerita ayah Claire.
"Saya ingin tahu tentang darah Aboriginnya yang sejati dan juga tentang sukunya. Karena apapun suku asalnya, itu pula suku asal saya," tambah Claire.
Claire pun ingin mencari kebenaran. "Bagi saya, mencari tahu soal darah Aborigin saya saat saya dewasa menjawab banyak pertanyaan, namun juga menimbulkan lebih banyak pertanyaan lagi," akunya.