Joyce Hudson: Melestarikan Bahasa Tradisional Bumiputera
Pada tahun 1967, Joyce Hudson berangkat ke sebuah komunitas bumiputera Aborigin Australia terpencil di Australia Barat untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa yang digunakan suku Walmajarri, meskipun hanya sedikit orang yang menggunakan bahasa ini, dan meskipun Ia harus susah payah belajar bahasa itu secara lisan.
Komunitas Aborigin yang dituju bernama Fitzroy Crossing, yang terletak di kawasan Kimberley, Australia Barat.
Sebelumnya, Hudson menerima undangan dari sejumlah tetua dari gereja di kawasan tersebut.
Belum sampai ke Fitzroy Crossing saja, perjalanannya sudah menemui tantangan. Karena suhunya begitu tinggi, mobil yang Ia gunakan pun tak tahan.
"Saya ingat, duduk di bawah sebuah pohon antara Fitzroy Crossing dan Derby, pohon yang amat kecil, menunggu mesin mendingin," cerita Hudson.
Begitu tiba di tujuan, Ia dan seorang rekannya langsung mulai mempelajari bahasa Walmajarri. "Kita diberikan bantuan…laki-laki yang dipensiunkan dari lapangan kerja. Salah satunya tuna netra, dan yang satu lagi jatuh dari kuda dan mengalami cedera di kepala, dan mereka datang tiap pagi untuk mengajari bahasa itu ke kami," ceritanya.
Atasan mereka memberi waktu mereka enam bulan untuk mempelajari bahasa tersebut.
Tahun 1967 pula, dikeluarkan sebuah referendum yang memberi hak-hak baru bagi kaum Aborigin. Namun, menurutnya, dampak nyata dari referendum tersebut baru terasa sekitar tahun 1970.
Upah penduduk bumiputera dijadikan setara dengan kulit putih. Ini berarti peternakan-peternakan setempat menjadi enggan untuk mempekerjakan kaum bumiputera.
Pada tahun 1970an, Hudson menyadari bahwa bahasa Walmajarri menjadi lebih jarang digunakan. Untuk bahasa sehari-hari, bahasa Kriol lebih sering dipakai.
Kriol memiliki dasar bahasa Inggris, namun keduanya tak serupa. Dalam tesisnya, Hudson menyatakan bahwa Kriol didasari kosakata bahasa Inggris, namun menggunakan struktur-struktur bahasa Walmajarri.
Sejak saat itu, Ia pun berkampanye agar bahasa Inggris di sekolah diajarkan sebagai bahasa kedua, hingga bahasa Kriol bisa bertahan.
Perbedaan antara bahasa Kriol dan Inggris bisa berbuntut kesalahpahaman. Hampir setiap kata yang berasal dari bahasa Inggris maknanya bergeser dalam Kriol.
Ada satu kejadian yang diingat Hudson terkait pergeseran ini. Kejadian ini melibatkan kata 'drown', yang dalam bahasa Inggris yang berarti 'tenggelam', dan biasanya bermakna meninggal karena tenggelam.
"Ada orang yang lari ke rumah sakit dan berkata Istri saya 'drown' di sungai'. Sang suster berfikir, oh, dia tenggelam, jadi Ia telepon polisi dan polisi pun datang. Perempuan itu terbaring di tepi sungai. Ada yang telah menyelamatkan dia," cerita Hudson.
"Ternyata, Ia tidak tenggelam, tapi jelas mengalami masalah, dan terbenam di 'water' [air], yang dalam bahasa Kriol adalah 'drown'."
Hudson berhenti menerjemahkan alkitab ke bahasa Walmajarri pada tahun 1983, menyusul munculnya bahasa Kriol.
Menurutnya, ada orang-orang tua di Komunitas Kristen Fitzroy Crossing yang masih membaca alkitab versi terjemahannya.
Atas kerjanya, Hudson diberi penghargaan medali Order of Australia.