Untuk Berhemat, Keluarga di Melbourne Ini Hindari Supermaket
Ketika Penina Petersen menghitung-hitung bahwa dia bisa menyajikan makan malam untuk keluarganya seharga $1,02 atau sekitar Rp10.500 per sajian, dia bukannya merasa senang.
“Saya bilang ke suami, ‘Saya kecewa dengan dua sen itu,'” katanya kepada Clare Bowditch dari ABC Radio Melbourne.
Seorang blogger dan penulis yang berbasis di Melbourne ini menjalankan metode menabung yang ekstrem saat tinggal di Australia Barat.
Dia dan suaminya tinggal di sana selama setahun pada 2004, setelah memiliki hutang sebesar $ 50.000 atau sekitar Rp527 juta.
“Kami berkemas dari rumah yang kami tinggali saat itu dan tinggal di sebuah van. Kemudian kami memacu kendaraan menyusuri Nullarbor [kawasan tandus di Australia Selatan yang nyaris tanpa pepohonan – red.],” katanya.
Dia mengaku tindakan tersebut menjauhkan mereka dari godaan kehidupan di Melbourne.
“Di kota, kami sering berbelanja, keluar setiap akhir pekan,” katanya.
Hindari supermarket
Penina Petersen mengatakan blog ‘Savings Room’ yang diasuhnya memuat ribuan tips untuk menjaga agar anggaran rumah tangga tetap terkendali.
Tapi cara utama dia menghemat uang adalah dengan menghindari supermarket.
“Saya belanja setiap lima minggu sekali di supermarket,” katanya.
Menurutnya “pembunuh terbesar” keuangan rumah tangga adalah pergi ke supermarket untuk membeli susu.
“Supermarket menggiring kita menyusuri bagian-bagian untuk sampai ke tempat susu. Dalam proses itu mereka membuat anda menghabiskan uang,” katanya.
“Saya seorang guru dalam hal tidak berbelanja. Saya memiliki alat peringatan. Tetap saja saya membeli terlalu banyak di supermarket jika saya berbelanja ke sana.”
Di antara waktu berbelanja ke toko swalayan, Pepina Petersen biasanya mengunjungi toko lokal untuk membeli buah segar, sayuran dan susu.
Memasak mingguan
Dengan menghabiskan satu akhir minggu dalam satu bulan untuk memasak, keluarga Pepina Petersen yang berjumlah empat orang dapat menghemat belanja hanya $ 40 atau sekitar Rp 421 ribu per minggu.
“Kami memasak dalam jumlah besar. Kami menyiapkan makanan di freezer untuk sebulan penuh,” katanya.
Keluarganya menyantap makanan beku yang dipanaskan kembali selama lima malam dalam seminggu. Mereka makan “masakan segar” pada hari Jumat dan Sabtu saja.
Dia membuat hidangan daging yang lebih irit dengan mencampurnya bersama dengan kacang-kacangan dan campuran sayuran.
Tidak hanya bisa menghemat uang dengan cara menyiapkan sendiri makanan mereka, dia juga dapat mengurangi stress dalam menjalani hari kerjanya setiap pekan.
“Pada malam hari ketika sibuk, pulang dari kantor atau bekerja dan stres, anda tinggal mengambil pai dari freezer dan memanaskannya di oven,” katanya.
“Kami menghabiskan waktu satu jam pada satu malam – dengan tidak mencuci piring, dan tidak memasak.”
Diterbitkan Senin 24 Juli 2017. Simak beritanya di ABC News.