Terduga Dokter Palsu di Australia Dibolehkan Untuk Terus Bekerja
Sebuah penyelidikan independen mengungkap, seorang dokter palsu yang bekerja di sebuah rumah sakit di Sydney terdeteksi melakukan penipuan namun diizinkan untuk terus bekerja di sistem kesehatan setempat.
Tuduhan tersebut diajukan oleh dua dokter senior di Rumah Sakit Hornsby Ku-ring-gai, di mana Shyam Acharya, warga negara India, menjabat sebagai dokter bernama Sarang Chitale dari tahun 2006 hingga tahun 2007.
Meski demikian, penyelidikan skandal tersebut menemukan bahwa tuduhan tersebut tidak bisa dibuktikan.
Dari tahun 2003 hingga tahun 2014, Acharya bekerja di sistem kesehatan masyarakat, merawat sejumlah pasien di rumah sakit Wyong, Gosford, Hornsby, Royal North Shore, Manly dan Mona Vale.
Pada bulan April, ia didenda $ 30.000 (atau setara Rp 300 juta) oleh Pengadilan Tinggi Downing Centre karena mencuri identitas Dr Chitale.
Ia diyakini telah melarikan diri dari Australia dan keberadaannya tidak diketahui.
Laporan penyelidikan tersebut, yang dirilis pada hari Rabu (5/7/2017), merinci tuduhan seorang dokter senior di Rumah Sakit Hornsby Ku-ring-gai yang dikenal sebagai Dokter Senior A.
Ia mengatakan kepada penyidik bahwa ia menemukan dokter asal India lainnya yang “terancam”.
Ketika ia bertanya kepadanya apa yang telah terjadi, petugas asal India itu mengatakan bahwa ia telah menantang “Dr Chitale” tentang kualifikasi ini dan telah menyampaikan keluhan tersebut ke anggota staf senior lainnya, yang telah mengancam untuk mendisiplinkan dokter yang mengeluh ini karena “mengintimidasi Dr Chitale”.
Dokter Senior A mengatakan pada penyelidikan bahwa ia segera berbicara dengan anggota staf senior tentang kejadian tersebut, dan malah menyuruhnya untuk ‘tidak ikut campur’.
Bukti dari Dokter Senior A didukung oleh dokter lain, Dokter Senior B, yang mengatakan kepada penyidik bahwa ia mengingat kejadian tersebut namun tak menyaksikannya pada saat itu.
Tuduhan dibantah sejumlah dokter utama
Penyelidikan tersebut melacak dokter yang terlibat, yang membantah telah membuat tuduhan tersebut.
Laporan tersebut menuliskan: “Ia mengatakan bahwa ia jarang berhubungan dengannya saat bekerja karena mereka kebanyakan bekerja di waktu yang berbeda dan hanya saling bertemu saat sesi pengambilalihan di antara jam kerja.”
“Ia mengingatnya sebagai ‘orang yang sangat pendiam’, yang ‘tidak pernah berbicara tentang dirinya sendiri, dari mana asalnya, apapun.'”
Penyidik juga berbicara dengan anggota staf senior yang diduga membatalkan kecurigannya tentang “Dr Chitale”, dan ia membantah tuduhan tersebut.
"Anggota [staf senior] itu tak ingat akan kejadian ini dan mengatakan kepada penyelidikan bahwa, jika hal itu terjadi, ia akan mengingatnya dan akan bereaksi dengan menyelidiki masalah tersebut dan memberi dukungan kepada dokter yang datang kepadanya."
Penyelidikan tersebut menemukan bahwa karena kurangnya bukti, tuduhan dokter senior itu tak bisa dibuktikan.
“Mengingat keseriusan tindakan yang dituduhkan tersebut dan dengan tidak adanya bukti untuk mendukungnya, penyelidikan tersebut tak bisa dilakukan dengan baik,” ungkap penyelidikan.
Ketika Dokter Senior A diberitahu bahwa tuduhannya tidak diperkuat oleh sang dojter, ia mengatakan bahwa ingatannya mungkin tidak “sepenuhnya akurat” namun menyebut bahwa ia begitu yakin atas sejumlah hal utama.
“Ia memegang teguh ingatannya yang kuat bahwa ia telah menemukan dokter itu menangis di bangsal; mendengar laporannya bahwa anggota staf senior akan membuatnya dipecat karena melakukan intimidasi kepada ‘Dr Chitale’; bahwa ia mengkonfrontasi anggota staf senior tentang hal ini dan diberi tahu ke mana harus pergi.”
Ia menyampaikan, sang dokter tak menguatkan versinya tentang kejadian itu, karena ia khawatir mendapat perhatian media dan dijadikan “kambing hitam”.
Arsip dirusak hewan
Laporan tersebut menemukan ada kekurangan catatan pekerjaan yang berkaitan dengan periode Acharya di Hornsby.
“Dokumentasi mengenai perekrutannya di Hornsby begitu kurang – penyelidikan diberitahu bahwa pada bulan Februari 2017, seekor posum masuk ke kantor ICU dan merusak dokumen.”
Penyelidikan menemukan bahwa peluang untuk mendeteksi kecurangan Acharya telah terlewatkan.
"Dokumen yang ditunjukkan Acharya untuk perekrutan awalnya di sebuah posisi di Central Coast dan perekrutan berikutnya di lembaga kesehatan NSW (New South Wales) berisi inkonsistensi yang seharusnya terdeteksi pengawas dan seharusnya bisa mengarah ke pengungkapan kecurangan."
Laporan itu juga menemukan bahwa Australian College of Emergency Medicine tak memberitahu pihak yang mempekerjakan Acharya atau Medical Board tentang kegagalannya untuk menghadiri dan lulus ujian.
Meski demikian, penyelidikan tersebut menemukan bahwa kecurangan Acharya tak bisa terulang, karena proses pendaftaran yang lebih ketat untuk dokter luar negeri, sejak aturan itu diberlakukan.
Dokter palsu bukannya yang terburuk
Beberapa pasien dokter palsu sempat diwawancarai dan diputuskan bahwa ia tidak melukai pasien manapun selama berada di sistem kesehatan NSW.
Wawancara dengan atasannya di Central Coast mengidentifikasi kesenjangan dalam keterampilan klinisnya, namun seseorang mengatakan, Acharya “bukan kasus terburuk” yang ia temui.
Bahkan, ulasan kinerjanya di Rumah Sakit Manly dan Mona Vale menyebutnya sebagai dokter “di atas rata-rata”.
"Ia mahir menjalankan prosedur dan dihormati oleh perawat atas keterampilan ini," kata laporan tersebut.
Penyelidikan tersebut menemukan, Acharya sempat menjadi dokter magang di Pune, India, namun tak jelas apakah ia mendapat pelatihan medis lebih lanjut.
Penyelidikan independen dilakukan oleh mantan komisaris keluhan layanan kesehatan, Kieran Pehm, dan Robert Herkes, direktur klinis Komisi Keselamatan dan Mutu dalam Pelayanan Kesehatan Australia.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan: 17:15 WIB 05/07/2017 oleh Nurina Savitri.