Steve Powell Mengabadikan Perubahan Kantor Pos di Australia
Steve Powell, seorang warga Brisbane, berhasil mengabadikan perubahan wujud lebih dari 800 bangunan kantor pos di seluruh Australia. Dia melakukan banyak perjalanan untuk memotret bangunan-bangunan tersebut, dari kota-kota kecil sampai ibukota.
Dia menemukan betapa semakin banyak gedung kantor pos yang berubah menjadi kafe atau restoran.
“Banyak kantor pos yang saya potret tidak lagi menjadi kantor pos karena Australia Post telah memindahkan layanan pos ke dalam pusat-pusat perbelanjaan,” kata Powel kepada ABC.
“Arsitekturnya sangat beragam dan hal yang menarik adalah melihat keragaman arsitektur tersebut,” tambahnya.
Hobi Powell ini dimulai 35 tahun lalu saat melakukan perjalanan ke kota Kalgoorlie di Australia Barat.
“Bangunannya sangat menyolok dan saya terus memotret struktur bangunannya,” katanya mengenai bangunan kantor pos di sana.
Dia mengemukakan sejumlah kemungkinan mengapa aktivitasnya ini kemudian berkembang, termasuk mengenai riwayat keluarganya yang bekerja di kantor pos.
“Salah satu nenek moyang ayah saya adalah kepala kantor pos wanita pertama di AS,” katanya.
“Ada pekerja pos di sisi keluarga ibuku juga di Skotlandia. Anda tidak akan pernah tahu, mungkin saya dilahirkan dalam keturunan pegawai kantor pos,” jelas Powell.
“Pekerjaan pertamaku juga berupa mengurus lampu display di kantor pos Queen Street di Brisbane. Mungkin itu sebabnya,” tambahnya.
Meski bukan fotografer profesional, Powell mengatakan bahwa sejarah sosial dan arsitektur membuatnya termotivasi untuk mengambil lebih banyak foto.
Dia memiliki 3.000 foto yang dikatalogkan yang merinci lokasi dan tanggal pengambilan foto.
Untuk mengikuti perkembangan teknologi, dia mendigitalkan foto dan slide film untuk memastikan koleksi tersebut tetap mutakhir.
“Kantor pos adalah salah satu organisasi tertua yang masih berkelanjutan di Australia dan beroperasi selama lebih dari 200 tahun,” katanya.
“Dia memiliki sejarah panjang dan telah beradaptasi dengan perubahan sosial dan masih merupakan tempat yang dirujuk orang,” jelasnya.
Seiring bertambahnya koleksi Powell, teman dan keluarganya pun mulai memotret kantor pos untuknya, termasuk saudaranya yang tinggal di Kanada.
Selama bertahun-tahun, dia harus pandai-pandai membujuk keluarganya demi hobinya.
“Ketika anak-anak saya masih kami melakukan perjalanan Natal. Saya membujuk mereka dengan mengatakan, ‘Biarkan ayah mengambil beberapa foto kantor pos dan kalian mendapatkan es lilin’,” katanya.
“Dengan istri saya, untuk satu kantor pos gantinya kami harus mengunjungi satu toko barang antik,” tuturnya.
Powell berharap bisa membuat websita sendiri sehingga foto-fotonya bisa ditampilkan buat generasi selanjutnya.
Diterbitkan Kamis 15 Juni 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.