ABC

Melbourne Peringati Dua Warga Aborigin yang Dihukum Gantung

Bersamaan dengan kian dekatnya perayaan Australia Day 26 Januari, Pemerintah Kota Melbourne berencana memperingati kematian dua warga Aborigin yang pertama kali dihukum gantung di negara bagian Victoria.

Pada tahun 1842, dua warga Aborigin asal Tasmania, bernama Tunnerminnerwait dan Maulboyheenner, dituduh melakukan pembunuhan. Keduanya dibawa ke Melbourne bersama 14 warga Aborigin lainnya, namun mereka kemudian dituduh melakukan pemberontakan melawan pendatang kulit putih.

Sebuah lukisan di Perpustakaan State Library menggambarkan kedua warga asli Australia tersebut digiring dengan kereta kuda, di bawah pengawalan pasukan bersenjata saat sedang menuju tempat hukuman gantung akan dilaksanakan pada 20 Januari 1842.

Dalam peringatan hukuman gantung tersebut Senin (20/1/2014), pemerintah Kota Melbourne menyatakan mendukung didirikannya monumen di tempat hukuman gantung tersebut, tepatnya di pojokan Jalan Bowen dan Jalan Franklin di tengah kota Melbourne.

Kedua warga Aborigin dipercaya dikuburkan di lokasi yang kini menjadi Queen Victoria Market.

Menurut Claire Land dari Monash University, tuduhan pembunuhan yang dilakukan kedua orang ini harus dilihat dalam konteks perlawanan penduduk Aborigin terhadap para pendatang kulit putih.

Dr Joseph Toscano dari panitia peringatan kematian kedua warga tersebut menyatakan, pihaknya ingin menunjukkan bahwa Australia memiliki sejarah kelam di masa lalu.

"Kedua orang ini adalah korban karena mereka terlibat dalam perang melawan pendatang kulit putih yang merampas tanah mereka, cara hidup mereka, bahasa dan budaya mereka," tegas Dr Toscano.

Bulan lalu, Pemerintah Kota Melbourne menyetujui dibangunnya tugu peringatan bagi kedua warga yang hingga kini dipandang sebagai pahlawan kaum Aborigin tersebut.

Usulan yang dipertimbangkan di antaranya berupa patung dan tur menapaktilasi hukuman gantung tersebut.