ABC

App Untuk Kesehatan Jiwa Malah Membuat Orang Makin Cemas

Semakin banyak app yang memberikan solusi untuk meningkatkan kesehatan mental kita namun para dokter memperingatkan bawha app semacam itu lebih banyak berdampak ‘buruk’ dibandingkan manfaatnya.

App yang tersedia sekarang yang semakin populer menawarkan hal seperti bagaimana meningkatkan kreatifitas sampai ke menghilangkan rasa sakit.

Namun Dr Quinn Grundy, peneliti post-doktoral di Charles Perkins Centre di University of Sydney sudah melakukan penelitian mengenai beberapa app yang populer tersebut.

“Kami melihat bahwa app ini menjanjikan kepada konsumen solusi yang cepat, mudah, tanpa harus melakukan banyak hal dan segera, atas apa yang disebut sebagai masalah kesehatan.” katanya.

“Jadi kita melihat hal-hal seperti misalnya ‘ dalam waktu 10 menit, anda akan tidur lebih nyenyak’ atau ‘dengar saja, app ini akan melakukan semua hal dan tingkat kecemasan anda akan hilang” atau ‘ikuti perasaan anda setiap hari, dan kondisi akan akan menjadi lebih baik.”

Dan Dr Grundy mengatakan janji-janji instan seperti bisa berdampak buruk bagi mereka yang betul-betul memerlukan pertolongan.

“Bila app tersebut menjanjikan bahwa akan akan menjadi lebih baik dalam waktu cepat, dan dengan mudah, dan anda tidak merasa lebih baik, mestinya anda harus berpikiran bahwa sebenarnya tidak ada yang salah dengan diri anda.”

“Atau bila tidak, masalah kesehatan mental anda sebenarnya tidak bisa ditangani.”

Menurut Grundy, beberapa app kesehatan ini memang dibuat oleh mereka yang memiliki kemampuan untuk itu, namun hanya sedikit yang dibuat oleh universitas atau badan kesehatan.

“Jadi ada beberapa yang dibuat oleh pemerintah (Australia), misalnya yang dibuat oleh Departemen Pertahanan.” kata Dr Grundy.

“Dan beberapa lagi dibuat organisasi kesehatan mental yang terkenal, dan saya bisa mengatakan mereka memang bagus.”

‘Diperlukan lebih banyak aturan’

Banyak app ini pada awalnya memberikan isinya gratis kepada pengguna, dan setelah itu meminta pengguna untuk berlangganan atau membayar di muka untuk bisa mendapatkan isi yang lebih banyak lagi.

Walau cara ini memang umum digunakan dalam dunia app, Dr Grundy mengatakan mereka yang menggunakan app kesehatan mental ini sebenarnya sudah dalam keadaan ‘rentan’.

“Kami bisa mengatakan bahwa para konsumen kesehatan mental ini berada di posisi yang lebih lemah terhadap hal seperti iklan di dalam app tersebut, ataupun permintaan berlangganan atau untuk membeli.” katanya.

Dia mengatakan pembuat app, dan juga para moderator di berbagai jaringan toko online, harus diatur oleh peraturan yang lebih ketat.
“Meski para pembuat app ini sudah diatur , ada beberapa penain besar seperti toko app seperti Apple dan Google, yang saat ini adalah penjaga gawang.” katanya.

“Mereka lah yang menentukan apakah sebuah app bisa dipasarkan atau tidak, dan saat ini hampir tidak ada aturan yang membatasi mereka.”

“App malah meningkatkan kecemasan saya”

Salah seorang mahasiswa PhD mengatakan bahwa dia mulai menggunakan app mengenai kesehatan mental ini tahun lalu untuk membantu ‘mengatasi stress yang dialaminya.”

“Sehingga saya memutuskan untuk menggunakan salah satu app tersebut.” katanya.

App yang dipilihnya tersebut merupakan salah satu yang memiliki rating tinggi di app store, namun setelah dia menggunakannya, tingkat kecemasannya malah meningkat.

“Jadi kami memasukkan data mengenai apa yang kita kerjakan setiap hari. Jadi sebagai contoh, app akan bertanya mengenai berapa tingkat kecemasan di waktu tertentu.”

“Sebagai contoh, apakah saya melakukan kegiatan fisik, apakah saya makan makanan yang sehat, apakah saya melakukan latihan relaksasi.”

“Dan bila saya tidak melakukan beberapa hal tersebut, app akan memberikan penilaian, dan mengatakan bahwa hari yang saya lalui tidaklah bagus.”

Mahasiswa tadi mengatakan dia tidak menggunakan app tersebut, dan mengatakan sebaiknya kita mencari juga bantuan profesional, bila kita menggunakan app semacam ini.

Diterjemahkan pukul 15:45 AEST 9/5/2017 oleh Sastra Wijaya dan anda bisa melihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini