Perusahaan Australia Sukses Berjualan Steak dan Sosis di China
Saat ini perusahaan Elders China merupakan kisah sukses bagi warga Australia, dan tengah berharap untuk melipatgandakan usahanya dalam lima tahun mendatang. Tapi perlu 11 tahun bagi perusahaan itu untuk meraih untuk di pasar China yang kompetitif.
Craig Aldous, adalah CEO Elders China, telah tinggal di Shanghai selama 10 tahun, tapi dia tumbuh besar di Sunshine Coast di bagian utara negara bagian di Australia, Queensland.
Sama seperti kebanyakan anak-anak Australia dia tumbuh besar memakan sosis.
“Ayah saya seorang pemotong daging, dan saya ingat pernah sekali dia berkata: ‘Saya tidak serakah, saya tidak butuh banyak, saya hanya ingin menjual satu sosis ke semua orang di China.’
“Jika anda menghitung angkanya itu berarti 1,4 miliar orang membeli satu sosis, itu sekitar 84.000 ton daging, nilai jualnya $1,1 miliar, dan nilai keuntungannya sekitar $200 juta, sehingga saya [kira] ayah saya sebenarnya orang yang sangat pintar.”
Meskipun dia diberitahu kalau orang-orang China tidak akan pernah memakan sosis sapi gaya Australia, Craig sekarang mampu menjual sosis seperti itu dibawah merek Elder di China tapi dia mengakui impian ayahnya merupakan hal yang tidak mungkin.
“Dari pengalaman saya di China saya bisa katakan logika ayah itu tidak akan berhasil, tidak semudah itu!” katanya.
Craig baru-baru ini memperingatkan peternak Australia dan pabrikan makanan yang mengunjungi Shanghai untuuk tidak tergiur dengan hebohnya kabar mengenai China.
“Realitas melakukan bisnis di China adalah China adalah lingkungan kerja yang keras dan kompetitif, dan pandangan yang sederhana dalam melakukan bisnis di China tidak akan berhasil,” katanya kepada para peternak.
"Dalam usaha untuk memahami bagaimana sebenarnya realita bisnis di China anda pertama harus menghabiskan waktu di pasar, melakukan riset, melakukan penelitian, dan belajar dari orang-orang yang sudah lebih dahulu melakukan kesalahan."
– Craig Aldous
Perjanjian perdagangan bebas antara Australia dan China (ChAFTA) – yang baru genap berlangsung selama satu tahun – telah digembar-gemborkan oleh politisi sebagai era baru kemakmuran pedesaan seiring dengan terbukanya pasar dan dihapuskannya tarif impor.
Namun, Craig mengingatkan bahwa sementara ChAFTA telah membuka pintu [peluang bisnis] namun kesepakatan ini tidak mengurangi kompleksitas dalam melakukan bisnis.
Dia mengatakan dibutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar untuk dipertimbangkan, dan dia telah menyaksikan banyak perusahaan merugi ketika berusaha untuk menaklukan China.
“Beberapa alasan yang memicu kegembiraan orang mengenai China adalah data statistik seringkali membuat pengusaha terlena karena laju pertumbuhan ekonomi, dan besarnya jumlah populasi penduduk di China.
"“Tapi saya terus takjub akan betapa banyaknya pebisnis yang tenang dan rasional datang ke China, berani ambil risiko dan kemudian berubah sangat kecewa.”
– Craig Aldous
Elders merugi selama 11 tahun sebelum akhirnya bisnis mereka menuai keuntungan.
Elders berekspansi ke China sejak awal, membeli bisnis importir daging Australia di Shanghai pada tahun 2004, tapi mereka membuat kesalahan yang memakan biaya besar.
Pertama adalah mengimpor produk daging premium Australia termasuk makanan laut, bir, anggur, susu, minyak zaitun, domba dan sapi.
Bisnis makanan premium Elders gagal dan bangkrut.
“Saya kita memfokuskan bisnis pada satu area itu lebih dari segalanya,” kata Craig.
“Dalam pasar yang kompleks seperti China, anda harus sangat pandai mengelola bisnis, dan jika anda memiliki terlalu banyak kategori produk yang tersebar terlalu luas, saya kira anda tak akan mampu mengelola salah satunya dengan sangat baik.”
Elders akhirnya beralih meraup untung pada tahun 2015, setelah memutuskan untuk tetap fokus pada apa yang mereka kuasai dengan baik, yaitu daging sapi.
Perusahaan ini membenahi dirinya sebagai distributor merek-merek daging sapi Australia bermutu tinggi secara ekslusif pada Elders di China dan memfokuskan bisnisnya ke restoran, hotel-hotel internasional dan waralaba rumah makan steak.
Di pabriknya di Shanghai potongan daging sapi beku dan segar dipotong menjadi satu porsi sajian untuk konsumen individual. Elders juga memproduksi pie dengan isi 100 persen daging sapi dan wagyu dan sosis.
“Kami beroperasi di 0,5 persen golongan atas dari pasar China yang bersedia membayar harga premium.”
Di salah satu kawasan pasar diatas sungai terkenal di Shanghai salah satu yang terkenal adalah Char, sebuah restorab bintang lima dan steak di Shanghai di mana menu daging sapi yang disajikan ekslusif menggunakan daging Australia, semua disediakan oleh Elders.
Di Char ini daging iris wagyu Blakmores seberat 180 gram dibandrol harga AU$424 atau lebih dari Rp4.3 juta.
Juru masak Eksekutif Char, Willmer Colmenares mengatakan ia membeli daging sapi Australia karena bersih, ramah lingkungan dan reputasi kualitasnya.
"Ini produk yang sangat aman… ini produk terbaik yang anda temukan di pasar."
– Willmer Colmenares
Dia memprediksikan masa depan yang cerah buat produser Australia seiring dengan warga China dengan cepat mengembangkan selera mereka terhadap daging sapi.
“Ketika saya datang ke Shanghai lima tahun lalu anda hampir tidak dapat menemukan daging sapi di pasaran, dan saat itu hanya ada satu atau dua rumah makan steak, Char merupakan salah satu rumah steak di Shanghai… sekarang ada sekitar 50 rumah steak, dan anda dapat menemukan daging sapi d di seluruh pasar.
Craig Aldous dengan senang hati berbagi pengalaman keras yang dijalani Elders di China dengan tujuan dapat mencegah perusahaan Austrakua melakukan kesalahan yang sama .
“Pada akhirnya … kita ingin ratusan perusahaan Australia datang ke China, dan kami ingin mereka semua menjadi sukses dan itu benar-benar pesan saya jika anda hendak datang ke China dan anda menduga anda akan langsung berhasil anda akan kecewa.” katanya.
"Jangan tergesa-gesa, lakukan riset, berkomitmenlah untuk jangka panjang dan akan ada ratusan lebih dari kita yang berbisnis dalam waktu 10 tahun."
– Craig Aldous
Jika anda ketinggalan menyaksikan program Landline’s Window on China special di Australia Plus TV dapat menyaksikan kisah-kisah lainnya melalui website mereka.
Ikuti kisah menarik lainnya seperti ini, bergabunglah dengan Australia Plus community di Facebook, atau follow kami di Twitter dan Instagram.