ABC

Prospek Pertanian Australia Tahun Ini Cerah

Lembaga perkreditan pertanian Rabobank mengatakan petani Australia memiliki prospek yang baik untuk musim mendatang, meskipun dalam jangka panjang, perubahan sikap mengenai perdagangan bebas bisa mengganggu profitabilitas industri ini.

Prediksi pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih baik, cuaca dan nilai tukar yang menguntungkan, serta sentimen positif di kalangan petani menandakan musim yang cerah, meskipun manfaatnya tidak akan menyebar rata di semua kelompok komoditas, demikian disebutkan dalam Outlook Agribisnis dari Rabobank.

Sementara prospek peternakan dan hortikultura sebagian besar positif, namun banyaknya stok komoditas biji-bijian terutama gandum, membuat harga rata-rata komoditas tersebut tetap lemah.

“Harga kebanyakan ternak dan hasil pertanian di tingkat petani diharapkan untuk di atas rata-rata lima tahun pada 2017 ini,” demikian disebutkan laporan itu.

“Pasokan berlebih [gabah] tampaknya akan membatasi peningkatan harga gandum khususnya, meskipun hasil panen 2016/17 yang besar setidaknya telah mengurangi sebagian kekurangan pendapatan,” tambahnya.

Posisi yang kuat

Analis senior Rabobank Marc Soccio kepada ABC Rural menjelaskan banyak petani menikmati musim yang kuat pada 2016, ditandai dengan rekor harga daging sapi, kuatnya pasar domba dan berkembangnya perdagangan hortikultura sejalan dengan berlakunmya perjanjian perdagangan bebas.

“Kita memasuki tahun ini dengan profitabilitas yang baik dan kondisi musiman yang baik,” katanya.

“Sebagai sektor kita tidak bisa meminta lebih banyak. Jelas sejumlah sektor bisa lebih baik, tetapi pada umumnya posisinya kuat menuju 2017,” tambah Soccio.

Sementara kalangan ekonom mendesak Reserve Bank of Australia untuk mempertahankan suku bunga yang stabil, kalangan petani mengambil manfaat dari pinjaman menguntungkan, serta menguatnya aktivitas investasi di sektor ini.

“Rasa percaya diri cukup, meskipun penting juga mempertimbangkan kinerja sub-sektor, karena prospek komoditas gandum berbeda dengan daging sapi,” kata Soccio.

“Petani ingin berinvestasi untuk pertumbuhan, dan kita juga saksikan manfaat perdagangan bebas mengalir kembali ke sektor hortikultura terutama,” jelasnya.

Tantangan perdagangan bebas

Namun laporan tersebut memperingatkan “badai di cakrawala”, merujuk pada masa depan yang tidak pasti dari perjanjian perdagangan bebas, dan sikap mengenai perdagangan bebas umumnya.

“Ada beberapa kekhawatiran saat ini mengenai status quo yang terganggu dari perspektif perdagangan global,” kata Soccio.

“Hubungan Amerika Serikat – China adalah sorotan terbesar saat ini,” tambahnya.

Soccio mengatakan ketegangan antara dua raksasa ekonomi, yang merupakan mitra dagang utama bagi petani Australia, akan merugikan mereka.

Selain itu, menurunnya daya saing juga akan menjadi masalah, karena tarif angkutan murah membuat pelabuhan-pelabuhan di Asia Tenggara lebih mudah diakses oleh petani gandum Laut Hitam serta produsen daging sapi Amerika Selatan.

“Nilai tukar memainkan peran besar dalam hal ini. Tahun lalu kita melihat depresiasi besar mata uang Ukraina, Rusia dan Brasil, yang membuat produk mereka sangat kompetitif,” kata Soccio.

Diterbitkan Pukul 12:00 AEST 7 Februari 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.