Mengenal Mark Coles Smith, Aktor Aborijin Asal Australia
tuhSaat ini sudah ada lebih banyak karakter Aborijin yang muncul dalam program televisi Australia. Aktor Aborijin Mark Coles Smith mampu melihat perbedaan tersebut di kalangan anak-anak muda.
Tumbuh besar di Broome, di barat laut Australia, Coles Smith tidak pernah membayangkan karir aktingnya akan mencapai panggung internasional.
“Saya selalu memiliki gambaran yang berubah-ubah dalam pikiranku. Saya sama sekali tidap pernah berharap menjadi seperti pada hari ini,” kata Coles Smith kepada ABC.
Hidupnya kini berpindah-pindah antara pedalaman Australia, rumahnya di Melbourne, dan lokasi syuting di seluruh dunia. Peran terbaru yang dilakoni Coles di antaranya film Last Cab to Darwin, Beneath Hill 60, dan Airlock.
Belum lama ini dia membintangi drama garapan sutradara Leah Purcell dari novel karya Henry Lawson berjudul ‘The Drover’s Wife’.
Ke Arah yang Tepat
Salah satu riset pefilman mengungkapkan saat ini merupakan waktu tepat untuk menjadi aktor pribumi Australia.
Riset perfilman di Australia tahun 2016 itu menyebutkan sementara karakter non-Anglo-Celtic memang kurang terwakili di TV Australia, terdapat pengecualian signifikan dimana karakter atau peran tokoh pribumi yang dulunya sama sekali nihil, kini jumlahnya 5 persen di film-film, meskipun dibandingkan populasi Australia hanya naik 3 persen.
Meski dinominasikan sebagai aktor pemeran pembantu terbaik pada AACTA award untuk perannya sebagai Tilly di film ‘Last Cab to Darwin’, Coles Smith tahu betul keberhasilannya itu adalah bagian cerita warga Australia yang lebih besar.
“Ini perjalanan panjang. Banyak artis dan seniman Aborijin yang lebih dulu berkiprah dan pantas mendapat pujian dalam membantu kami melampaui kebiasaan dan menuju ke arah ini,” katanya.
Paradigma Baru
Coles Smith mengatakan kebangkitan karakter Aborijin dalam kebudayaan popular sudah lebih dulu menimbulkan dampak di Kalangan masyarakat Aborijin Australia.
“Satu hal yang mendukung anak-anak muda, terutama di wilayah terpencil, yaitu bisa melihat perwakilam mereka mulai mendapat tempat di layar lebar,” katanya.
“[Mereka] merasa seperti terwakili di negara ini dan memiliki tempat dalam kebudayaan mainstream,” jelasnya.
“Saya bertemu dan mereka tertarik dan banyak bertanya. Mereka sangat bersemangat dan terinspirasi oleh kemungkinan terlibat baik bagi warga Aborijin maupun warga Australia lainnya,” jelas dia.
Sebagai aktor muda di dunia pertelevisian Australia tahun 1990-an, Coles Smith seperti sendirian. Tapi dua dekade kemudian, banyak bakat-bakat Aborijin datang silih-berganti dan menjadi lebih umum.
“Itu mencerminkan fakta kalau di luar sana terdapat peran [bagi warga Aborijin]. Di luar sana terdapat kesempatan bagi masyarakat Aborijin,” ungkapnya.
Butuh Kenekatan
Coles Smith mengatakan tantangan bagi banyak pemain muda Aborijin adalah menemukan keberanian menyelami karir berakting.
“Bagian terbesar dari tantangan itu adalah butuh kenekatan dalam apa yang Anda lakukan, dalam arti benar-benar mau meninggalkan zona nyaman,” katanya.
“Mampu melakukan hal itu adalah bukti nyata bahwa kita dibesarkan dengan harga diri dan keyakinan diri tertentu,” tambahnya.
Dan untuk tahun-tahun mendatang, Coles Smith mengatakan akan menjadi tahun yang sibuk, namun para penggemarnya harus sabar menunggu.
“Saya tidak pernah membicarakan [peran] apa yang akan saya lakukan, sampai peran itu selesai saya lakukan. Bisa dibilang, saya merasa puas dengan posisiku sekarang. Perjalanan ke depan tampaknya benar-benar menggembirakan,” katanya.
Diterjemahkan pukul 09:00 AEST 8/2/2017oleh Iffah Nur Arifah dan simak artikelnya dalam bahasa Inggris di sini