Jet Tempur F-35 Akan Meriahkan Pameran Dirgantara Australia
Lebih dari satu dekade setelah Australia pertama kali bergabung dengan program jet tempur bersama ‘Joint Strike Fighter’ (JSF) yang dipimpin Amerika Serikat, salah satu jet tempur generasi kelima yang kontroversial ini akhirnya akan mengunjungi Australia.
Pesawat F-35 ini akan menjadi daya tarik utama di pameran dirgantara ‘Avalon Air Show’ yang akan digelar di dekat Melbourne pada akhir Februari.
Seorang panitia yang memahami perencanaan untuk acara tersebut mengatakan, kerahasiaan seputar teknologi mutakhir pada JSF menimbulkan persiapan yang rumit, termasuk menemukan hangar yang cocok untuk pesawat jet tersebut.
Pemerintah Federal Australia tengah mempersiapkan 17 miliar dolar (atau setara Rp 170 triliun) untuk membeli 72 pesawat jet F-35, dengan pengiriman pertama ke Australia akan dilakukan pada tahun 2018 dan baru dioperasikan pada tahun 2020.
Di tahun 2002, pemerintahan Perdana Menteri John Howard memutuskan untuk bergabung dengan program multi-miliar dolar ‘JSF’ atas undangan Amerika Serikat, namun kemajuan program ini telah terganggu oleh kontroversi dan biaya yang melonjak.
Pada bulan Desember 2016, Donald Trump (yang kala itu belum dilantik sebagai Presiden AS) mengecam proyek ini. Ia mengunggah status di Twitter yang menyebut bahwa lonjakan biaya terkait dengan pesawat Lockheed Martin begitu ‘tak terkendali’ dan bersumpah untuk menghemat miliaran dolar dalam anggaran belanja militer ketika ia menjabat.
Tak lama setelah komentar Trump muncul, Menteri Industri Pertahanan Australia, Christopher Pyne, bersikeras bahwa JSF adalah pilihan yang tepat untuk Australia dan Amerika Serikat.
“Kami sangat yakin bahwa JSF adalah jet yang tepat untuk Australia dan Amerika Serikat dan seluruh dunia,” kata Menteri Pyne kepada para wartawan di London.
Tahun lalu, Kepala Angkatan Udara Australia -Leo Davies -sempat menyampaikan pembelaan terhadap program multi-miliar dolar JSF yang kontroversial ini, bersikeras ia blak-blakan bahwa itu adalah pesawat jet yang tepat untuk menggantikan ‘Classic Hornet’.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan: 14:56 WIB 07/02/2017 oleh Nurina Savitri.