Kisah Mengesankan Zverev dan Lucic-Baroni di Australia Terbuka 2017
Selain kejutan besar seperti kekalahan dua unggulan utama di tunggal putra Andy Murray dan Novak Djokovic serta unggulan utama di tunggal putri Angelique Kerber di babak awal, turnamen Australia Terbuka 2017 juga diwarnai cerita perjalanan panjang mengesankan dari petenis Jerman Mischa Zverev dan petenis Kroasia Mirjana Lucic-Baroni. Apa yang terjadi dengan mereka?
Mikhail ‘Mischa’ Zverev
Perjalanan petenis Jerman Mischa Zverev terhenti di babak perempat final Australia Terbuka hari Selasa (24/1/2017) malam di Melbourne setelah kalah tiga set dari petenis Swiss Roger Federer.
Kekalahan yang sudah diduga walau Federer yang pernah merebut 17 gelar grand slam, sekarang sudah berusia 35 tahun dan baru sembuh dari cedera lutut yang membuatnya berhenti bermain selama enam bulan tahun lalu.
Dengan itu perjalanan Mischa terhenti namun namanya akan kembali menjadi pembicaraan di dunia tenis.
Ini tidak semata karena sebelumnya Mischa mengalahkan unggulan pertama Andy Murray dari Inggris di babak keempat.
Tetapi karena perjalanan Mischa yang sekarang berusia 29 tahun di dunia tenis penuh lika liku selama 10 tahun terakhir karena berbagai cedera serius yang dialaminya yang membuatnya sempat berpikir untuk mengundurkan diri.
Dilahirkan dari keluarga tenis, dimana ayahnya Alexander Zverev Senior adalah petenis Uni Soviet yang pernah memperkuat tim Piala Davis sebelum keluarga tersebut memutuskan pindah ke Jerman.
Selama karir juniornya, Mischa pernah menduduki peringkat tiga dunia, satu angkatan dengan Andy Murray yang sudah memenangkan tiga gelar grand slam.
Namun karier Mischa terhenti di tahun 2009 setelah dia mencapai peringkat 45 dunia di tahun 2009, namun kemudian mengalami cedera pergelangan tangan yang memerlukan operasi, dan berbagai cedera lainnya membuat permainannya menurun.
Antara tahun 2012 sampai 2015, Mischa bertanding di turnamen-turnamen kecil setingkat Challenger dan Future, yang dalam istilah di Indonesia disebut pertandingan antar kampung (tarkam), karena peringkatnya pernah berada di atas 1000 dunia.
Baru di tahun 2015 Mischa masuk peringkat 100 dunia setelah adiknya Alexander Zverev mulai menunjukkan prestasi bagus di tingkat junior.
Alexander yang biasa dipanggil Sascha menjadi juara junior Australia Terbuka di tahun 2016 dan di Melbourne Park tahun ini kalah dalam pertandingan ketat lima set melawan petenis Spanyol Rafael Nadal di babak ketiga.
Menurut Mischa, prestasi yang dicapai adiknya Sascha yang sekarang baru berusia 19 tahun, menjadi inspirasi baginya untuk kembali menekuni tenis lebih serius.
“Adik saya menjadi teman dalam berlatih. Kami sekarang melakukan perjalanan sebagai keluarga. Ini yang membuat suasana lebih menyenangkan.” kata Mischa.
Baik Mischa dan Sascha dilatih oleh ayahnya sendiri.
Sebelum Australia Terbuka, peringkat 50 dunia, dan keberhasilannya ke perempat final di Melbourne termasuk mengalahkan Andy Murray akan menaikkan peringkatnya masuk ke 35 besar dunia, sehingga akan membuatnya otomatis bisa mengikuti turnamen grand slam lainnya sepanjang tahun 2017, Perancis Terbuka, Wimbledon dan AS Terbuka.
Di tahun 2017, Mischa akan dikenal sebagai pembunuh raksasa atas keberhasilannya mengalahkan Andy Murray.
Mirjana Lucic-Baroni
Perjalanan petenis Kroasia Mirjana Lucic-Baroni mirip dengan Mischa Zverev.
Sejauh ini Lucic-Baroni sudah satu babak lebih baik dari Zverev, dengan maju ke semifinal di Melbourne setelah menang atas petenis Ceko, Karolina Pliskova, 6-4, 3-6, 6-4 hari Rabu (25/1/2017).
Kemiripan kedua petenis ini adalah bahwa mereka sama-sama menunjukkan potensi besar semasa junior dan kemudian menghadapi masalah di tahun-tahun yang seharusnya menjadi puncak, dan sekarang di usia cukup lanjut bagi petenis, muncul lagi dan berprestasi.
Bila Mischa Zverev mengalami masalah dengan berbagai cedera yang dialaminya, Mirjana Lucic semasa mudahnya menghadapi masalah dengan perilaku ayahnya yang terlalu keras.
Sebagai petenis berusia 17 tahun, Mirjana maju ke semifinal tunggal putri di Wimbledon di tahun 1999, dan sebelumnya keterlibatannya di Australia Terbuka adalah di tahun 1998.
Di tahun 1998 itu Mirjana menjuarai ganda putri Australia Terbuka berpasangan dengan petenis Swiss Martina Hingis.
Namun setelah itu, dia bersama ibunya dan tiga saudaranya pindah ke Florida dari Kroasia untuk menghindari ayahnya.
Setelah itu berbagai masalah pribadi yang dialaminya membuatnya sempat berhenti bermain tenis selama empat tahun antara tahun 2003-2007.
“Di satu saat nanti saya akan menuliskan riwayat hidup saya mengenai apa yang terjadi. Namun saat ini saya ingin menikmati kemenangan dulu.” kata Lucic-Baroni setelah kemenangannya atas Pliskova di perempat final.
Di Melbourne Park, 18 tahun kemudian, Mirjana tampil lagi di Australia Terbuka di tahun 2017 di usia 34 tahun.
Tidak banyak yang memperkirakan Mirjana akan mampu bertahan sejauh ini.
Kejutan besar selain maju ke semifinal sejauh in bagi Lucic-Barani adalah ketika dia mengalahkan unggulan ketiga asal Polandia Agniezka Radwanska di babak kedua.
Baik Zverev dan Lucic-Baroni mengatakan bahwa mereka sekarang betul-betul menikmati permainan tenis lagi, dan itulah kunci mengapa keduanya berprestasi lagi sekarang ini.