Boneka Bobbie The Bear Bantu Kampanye Keselamatan Tasmania
Boneka beruang berwarna ungu -Bobbie the Bear dan para penjaga hutan berbahasa China membantu memudahkan wisatawan Asia yang melancong ke Tasmania. Kehadiran mereka membantu mendorong meningkat pesatnya sektor pariwisata.
Boneka beruang berwarna ungu – Bobbie the Bear, yang sangat popular di kalangan wisatawan asal China, diikutsertakan dalam kampanye mengenai keselamatan di jalan yang dilakukan oleh sektor pariwisata.
Sebuah papan yang menampilkan boneka beruang Bobbie menyambut para pengunjung di Bandara Launceston sebagai bagian dari Strategi Keselamatan Jalan bagi Pelancong oleh Pemerintah Tasmania.
Kepopuleran boneka beruang berisi biji bunga lavender ini meroket setelah seorang model China mengunggah foto dirinya dengan boneka itu di media sosial.
Sebanyak 18 orang pelancong tewas di jalan-jalan Tasmania dalam kurun waktu 5 tahun terakhir hingga Bulan Mei tahun lalu dan 147 orang lainnya secara serius terluka, menurut data-data yang dirilis pemerintah.
Menteri Infrastruktur, Rene Hidding mengatakan kampanye ini amat penting bagi pemerintah menjaga agar para pelancong tetap aman.
“Tasmania merupakan salah satu tempat di seluruh dunia yang sangat cantik untuk dikunjungi dan di jelajahi dengan kendaraan,” katanya.
“Kita perlu memastikan kalau pelancong aman tapi juga orang yang tinggal disini dapat berinteraksi secara bertanggung jawab di jalan bersama dengan pelancong.
Menjembatani kesenjangan bahasa
Kampanye ini dilakukan setelah program ranger atau penjaga taman nasional dwibahasa berjalan sukses.
Lima orang petugas penjaga taman berbahasa China dipekerjakan selama periode kunjungan wisatawan yang sibuk di musim panas lalu di Cradle Mountain, Mount Field dan Freycinet National Parks.
Program ini dicobakan musim panas lalu dengan mempekerjakan dua orang petugas penjaga taman nasional dan dilanjutkan pada musim ini menyusul kesuksesan program tersebut.
Survey Wisatawan Internasional yang dilakukan oleh lembaga ‘Tourism Tasmania’ menunjukan terjadi kenaikan kunjungan wisatawan asal Asia ke Tasmania sebesar 17 persen selama 12 bulan yang berakhir pada September 2016.
Petugas penterjemah dan pendidikan di lembaga ‘Parks and Wildlife’, Steve Johnson mengatakan program ini menjembatani kesenjangan budaya.
“Ada kesenjangan budaya dalam hal pengunjung asal China tidak bisa mengakses informasi mengenai hal-hal yang sederhana di taman-taman nasional belum lagi informasi mengenai apa keunikan mengenai taman yang mereka kunjungi,” katanya.
“Tujuan dari program penjaga taman nasional ini adalah untuk menjembatani kesenjangan itu dan memberi nilai dari kunjungan mereka.
Petugas penjaga taman dwibahasa dari ‘Freycinet National Park’, Yvonne Teo mampu berbicara Bahasa Kanton, Mandarin dan Melayu.
“[Para wisatawan] merasa benar-benar positif karena mereka benar-benar memahami apa pesan utama yang ingin kita sampaikan ke mereka di dalam bahasa mereka,” katanya.
“Senang sekali berkesempatan berbicara dalam bahasa mereka, dan membiarkan orang banyak mendekati dan membantu mereka belajar tentang taman nasional di Tasmania.”
Yvonne Teo mengatakan dia mampu memberikan informasi penting kepada para wisatawan.
“Pesan utama dalam kampanye ini adalah untuk meneruskan masalah membuang sampah sembarangan, masalah keselamatan di jalan, sehingga untuk berkendara dengan aman, jangan memberi makan satwa liar,” katanya.
Pantai Timur berbenah agar ramah pengunjung China
Dewan Kota Break O’Day bersiap membenahi Pantai Timur untuk menjadikan Tasmania tujuan wisata yang ramah bagi pelancong asal China dengan mendirikan papan ucapan selamat datang dan ucapan selamat tinggal dalam Bahasa Mandarin.
Walikota Break O’Day, Mick Tucker mengatakan dewan ingin melakukan sesuatu yang unik untuk pengunjung China.
“Kami melihat banyak sekali warga China yang berkunjung ke wilayah kami dan saya kira jika anda berkunjung ke luar negeri dan melihat Bahasa anda menyambut anda, itu akan membuat anda merasa lebih diapresiasi ditempat dimana anda berada,” katanya.
“Memang ini sedikit aneh, tapi kami juga ingin memastikan kalau kami tidak menyinggung warga negara lainnya, dan apa yang kami lakukan adalah kami ingin melakukannya dengan baik.”
Dewan telah merujuk gagasan ini ke Organisasi Pariwisata Regional Pantai Timur, yang direncanakan akan diserahkan dalam laporan mereka bulan depan.
Diterjemahkan pukul 21:30 WIB, 15/1/2017 oleh Iffah Nur Arifah dan simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.