ABC

Pendanaan Untuk Sekolah Islam di Sydney Dihentikan

l Masa depan Sekolah Islam Malek Fahd di Sydney – sekolah islam terbesar di Australia – terancam setelah keputusan pemerintah Australia menghentikan pendanaan disetujui oleh Tribunal Banding Administrasi.

Pendanaan sebesar $ 19 juta (sekitar Rp 190 miliar) bagi sekolah tersebut setiap tahunnya dihentikan bulan Februari 2016 oleh Menteri Pendidikan Australia Simon Birmingham setelah adanya laporan bahwa sekolah tersebut berlaku seperti organisasi yang ‘mencari keuntungan.”

Keputusan menghentikan pendanaan itu digugat ke Tribunal Banding Administrasi, yang sekarang memutuskan bahwa sekolah itu memang dikelola untuk mencari keuntungan, dan tidak sesuai sebagai organisasi nir-laba.

Wakil Presiden Tribunal Bernard McCabe mengatakan pihak yang paling bertanggung jawab adalah pengelola sekolah tersebut.

Dalam pernyataannya, Birminghanm menyambut baik keputusan Tribunal.

“Warga Australia mengharapkan pajak yang mereka bayar digunakan untuk pendidikan, dan sepenuhnya untuk kegiatan pendidikan di sekolah.” katanya.

“Dengan keputusan ini, perhatian kami sekarang diarahkan bagaimana membantu siswa dan keluarga mereka, para guru dan seluruh komunitas sekolah bagaimana membantu mereka sebaik-baiknya.”

“Saya sudah menghubungi Menteri Pendidikan New South Wales [Adrian] Piccoli dan departemen saya telah bekerjasama dengan sejawat kami di NSW selama beberapa bulan untuk memperkecil dampak atas keputusan ini bagi komunitas.”

Sekolah ini memiliki beberapa kmapus, termasuk yang terbesar di kawasan Greenacre — dan memiliki siswa lebih dari 2400 orang.

Sekolah ini tidak ditutup bulan April lalu setelah kasus penghentian pendanaan dibawa ke Tribunal, namun sekarang masa depannya tidak menentu.

‘Siswa dan orang tua tidak perlu panik’

Pengacara sekolah tersebut, Rick Mitry membantah bahwa Sekolah Malek Fahd ini berfungsi mencari keuntungan, dan mengatakan akan mengajukan banding minggu depan.

“Tampaknya keputusan yang diambil oleh ATT menyalahkan pengurus yayasan sebelumnya dan sayangnya mereka tidak melihat adanya perubahan yang dilakukan pengurus yayasan sekarang ini.” katanya.

“Bila pengurus yayasan sekarang ini tidak melakukan perubahan, saya kira mereka sedang dalam proses melakukannya. Jadi saya kira ini perlu juga menjadi pertimbangan.”

Mitry mengatakan pengurus yayasan saat ini sudah mengikuti seluruh persyaratan yang diharuskan.

Dia mengatakan dana bagi sekolah tersebut masih tersedia, selain dari dana pemerintah, untuk membuat sekolah tersebut bertahan dalam jangka pendek.

“Orang tua dan siswa tidak harus panik saat ini.” katanya.

McCabe: Tidak banyak perubahan

Keprihatinan mengenai independensi dan penanganan keuangan Malek Fahd muncul di bulan Mei 2015 ketika Departemen Pendidikan Federal Australia memulai pengkajian resmi terhadap enam sekolah yang berafiliasi dengan Australian Federation of Islamic Councils (AFIC).

Sekolah Malek Fahd berhasil meminta penundaan penghentian pendanaan di bulan April 2016 sampai masalah ini diputuskan oleh Tribunal.

Sekolah ini menerima dana bantuan lebih dari $ 76 juta dari pemerintah Federal Australia antara tahun 2012 sampai 2015.

Dua pertiga pendapatan sekolah tersebut berasal dari dana pemerintah, dan keputusan Tribunal berarti sekolah tersebut terpaksa akan ditutup kecuali mereka bisa mendapatkan pendanaan dari pihak lain.

Wakil Presiden Tribunal Bernard McCabe mengakui sekolah tersebut sudah membuat beberapa perubahan, namun semua itu masih belum cukup.

“Sementara ada perubahan yang dilakukan, beberapa hal lain masih tetap sama.”

“Dari seluruh bahan yang disampaikan ke saya menunjukkan bahwa MFISL masih dijalankan untuk mencari keuntungan, dan akan terus berlaku untuk mencari keuntungan sampai masa tidak terhingga.”

“Dalam situasi ini, keputusan paling tepat adalah mengukuhkan apa yang sudah diputuskan.”

ABC sudah menghubungi Sekolah Malek Fahd untuk mendapatkan komentar.

Diterjemahkan pukul 15: 40 AEST 5/1/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini