ABC

Rencana Serangan Bom di Istana Presiden Berhasil Digagalkan

Kepolisian Indonesia mengatakan pihaknya telah berhasil menggagalkan sebuah rencana serangan teror oleh kelompok ekstrimis yang akan meledakan bom pada hari ini, Minggu (11/12) di Istana Presiden.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menggerebek sebuah rumah kontrakan di Jalan Bintara VII RT 04/09, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Sabtu (10/12/2016) petang dan menemukan bom bertekanan tinggi dalam bentuk alat pemasak nasi seberat 3 kilogram.
Mereka telah mengamankan kawasan itu dan meledakan bom di lokasi penemuan.
Personil Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap 4 orang, termasuk seorang wanita yang dikatakan oleh polisi berusaha untuk meledakan bom pada saat upacara pergantian pasukan penjaga istana hari ini, Minggu (11/12) di Istana Presiden.
Upacara tersebut berlangsung di luar pintu gerbang istana yang ramai disaksikan wisatawan dan juga warga setempat.
Penjagaan yang ketat di istana memang akan menghentikan wanita itu memasuki kawasan istana tapi kemungkinannya kecil untuk menghentikan perempuan itu meledakan bom ditengah kerumunan warga yang menonton upacara tersebut.
Polisi mengatakan jika saja bom tersebut jadi diledakan, dampak ledakannya akan mencapai radius 300 meter.

Jaringan kelompok ekstrimis Suriah di Indonesia

Ini merupakan serangan teror terdekat di Ibukota Jakarta sejak serangan teror bom dan senjata api di Starbucks cafe dan polisi pos Sarinah, Jakarta (14/1) yang menewaskan empat orang warga tidak bersalah,
Juru bicara polisi mengatakan petugas membuntuti seorang perempuan di Bekasi ketika dia pergi ke kantor pos setempat dengan sebuah kardus berisi pakaian begitu juga surat pengakuan akan melakukan bunuh diri.
Polisi membuntutinya dan dua orang laki-laki kembali ke rumah di Bekasi dan menangkap mereka.
Seorang laki-laki lain yang juga terkait dengan rencana serangan ini ditangkap di Solo.
Polisi telah mengkaitkan para pelaku penyerangan ini dengan sosok ekstrimis Indonesia berbasis di Suriah, Bahrun Naim yang telah berusaha menginspirasi serangan terror di Indonesia sejak satu tahun lalu.
Kebanyakan dari serangan-serangan yang memiliki keterkaitan dengan Naim telah berhasil digagalkan, seperti serangan ke sebuah pos polisi di Solo dimana penyerangnya meledakan diri sendiri dan melukai seorang petugas polisi.
Sepanjang tahun ini pihak otoritas kepolisian Indonesia juga telah berhasil menggagalkan sejumlah rencana penyerangan terhadap polisi dan pemerintah.
Kelompok garis keras yang bertanggung jawab atas sejumlah serangan ini tidak senang dengan dengan tindakan keras pemerintah terhadap kelompok ekstrimis.
Salah satu tokoh teroris yang paling terkenal di Indonesia, Santoso, tewas oleh polisi di hutan Sulawesi pada bulan Juli setelah perburuan panjang.
Bulan lalu, seorang gadis berusia tiga tahun dibunuh oleh seorang ekstrimis yang melemparkan bom Molotov ke halaman sebuah gereja di Kalimantan Timur.
Tiga anak lainnya terbakar parah dalam serangan itu.
Diterjemahkan pada pukul 15:45 WIB, pada 11/12/2016 oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.