Pejuang ISIS Neil Prakash akan Mempengaruhi yang Lain di Australia
Pakar kontra terorisme mengkhawatirkan pejuang ISIS Neil Prakash yang berasal dari Australia akan menjadi contoh bagi anak-anak muda yang berpikir radikal yang sedang menjalani hukuman di penjara, dan membuat mereka bertindak.
Prakash ditahan di Turki beberapa waktu lalu dan pemerintah sedang berusaha mengekstradisi untuk dibawa ke Australia.
Dia memainkan peran penting dalam mesin propaganda ISIS dan bila dia berbicara, maka ini akan memberikan informasi berharga bagi pihak keamanan berkenaan dengan jaringan teror di Australia.
Bila Prakash berhasil dibawa ke Australia, kemungkinan dia akan ditahan di penjara dengan keamanan paling ketat, seperti di Penjara Goulburn Supermax, atau mungkin ditempatkan di fasilitas anti teror yang sedang dibangun di Sydney’s Long Bay Correctional Centre.
Dr Clarke Jones, pakar Australian National University mengenai radikalisasi yang terjadi di penjara mengatakan tidak diragukan bahwa keterlibatan Prakash dengan ISIS akan membuatnya menjadi ‘orang terkenal’ dan akan memiliki pengaruh terhadap para tahanan lain.
Penjara sudah menjadi ladang bagi berkembangnya ektrimisme dan Dr Jones mengatakan pihak berwenang akan mengalami kesulitan untuk membungkam orang seperti Prakash.
“Sistem di penjara banyak lobangnya.” katanya.
“Entah itu di penjara Goulbourn Supermax ataupun di fasilitas baru yang akan dibangun di Long Bay.”
“Bagaimana mereka akan menahan dia? Bagaimana mereka menghentikan dia mengirim pesan kepada yang lain?
Semula diduga Prakash tewas dalam serangan drone awal tahun ini, namun kemunculan dan penangkapannya memberikan kesempatan besar bagi pihak keamanan.
Dr Leah Farrall, pakar kontra terorisme mengatakan Prakash akan bisa memberiikan informasi mengenai jaringan terorisme di berbagai negara, termasuk di Australia.
Banyak negara lain yang juga besar kemungkinan ingin memeriksa Prakash, termasuk Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa lainnya.
“Para jihadis di negara-negara Barat ini cenderung menjadi satu, dan kelompok kerja dimana Prakash terlibat melakukan berbagai usaha untuk membujuk orang di sejumlah negara.” kata Dr Farrall.
“Sekarang apakah mereka melakukannya dengan ijin dari ‘atasan’ mereka, kita tidak tahu.”
“Namun saya membayangkan bahwa hal seperti inilah yang sangat ingin ditanyakan oleh pihak berwenang.”
Prakash mungkin memiliki pengetahuan mengenai rencana serangan
Prakesh aktif di Pusat komunitas Islam Al Furqan di Melbourne sebelum dia ke Suriah di tahun 2013.
Dan dia diduga memiliki hubungan dengan Nurman Haider, seorang remaja asal Melbourne yang ditembak mati setelah menyerang dua polisi.
Sejumlah rencana serangan yang berhasil dicegah termasuk rencana serangan di perayaan hari Anzac di Melbourne, juga diduga melibatkan Prakash.
Jacinta Carroll, kepala pusat kajian kontra terorisme di Australian Strategic Policy Institute mengatakan sebagai salah satu tokoh penting ISIS yang berhasil ditangkap, Prakash mungkin memiliki pengetahuan banyak mengenai rencana serangan di tempat lain.
“Kita melihat misalnya pihak berwenang Perancis mengungkapkan adanya rencana serangan baru=baru ini.”
"Mungkin saja dia memiliki rencana mengenai serangan yang bisa membantu kita menggagalkan rencana serangan di negara lain."
Diterjemahkan pukul 11:43 AEST 28/11/2016 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini