Perempuan Perth Kemah di Depan Toko Demi Gaun Pengantin Gratis
Sejumlah perempuan rela berkemah satu malam di luar sebuah butik pengantin di Perth, dengan harapan mereka bisa mendapatkan gaun pengantin gratis. Hal ini terjadi setelah toko itu mengumumkan pihaknya akan memberikan puluhan gaun gratis kepada mereka yang membutuhkan.
Butik di Perth ini membagikan 35 gaun dari rak sampel mereka, yang masing-masing gaunnya bernilai ribuan dolar.
Amanda Burgess telah berkemah di luar toko ‘Mt Hawthorn’ sejak (10/10) pukul 2:00 pagi.
"Kami punya anak perempuan berusia dua tahun di rumah dan kami telah menunda pernikahan kami dari tahun ke tahun karena kami benar-benar tak punya uang untuk melakukannya," kata Amanda Burgess.
“Anda masuk ke banyak toko gaun pengantin dan Anda otomatis kecewa oleh betapa sombongnya beberapa dari mereka, tapi toko ini benar-benar begitu baik,” ungkapnya.
“Mereka tak perlu melakukan ini, ini benar-benar luar biasa,” imbuhnya.
Anastasia Armstrong adalah orang pertama di antrian, setelah menunggu di luar toko selama 18 jam.
“Kami tiba di sini (9/10) pukul 2:30 sore dan saya membaca buku selama beberapa jam sebelum kami keluar tenda dan mulai mengantri,” akunya.
Ia menangis ketika ia ditanya tentang acara pemberian gaun ini.
“Toko ini sungguh murah hati, luar biasa. Saya tak berharap apapun, selain gaun putih untuk dikenakan,” ujarnya.
Anastasia berjalan keluar dari toko dengan sebuah gaun senilai lebih dari 3.000 dolar (atau setara Rp 30 juta).
Sumbangan gaun terinspirasi pelanggan
Pemilik toko gaun, Karen O’Connell, mengatakan, inisiatif tersebut dipicu oleh seorang pelanggan yang datang ke toko seminggu lalu, dan menawarkan untuk menyumbangkan gaun pernikahannya ke pengantin yang membutuhkan.
“Ia tiba-tiba datang dan berkata ‘ini ada gaun, saya membelinya tiga setengah tahun lalu, saya ingin menyumbangkannya kembali’,” cerita Karen.
“Saya hanya berpikir, ‘jika ia melakukannya, maka kami akan melakukannya’,” sambungnya.
Ia lantas mengunggah status di halaman Facebook toko dan ketika terbangun keesokan harinya, ia menemukan unggahan itu telah dilihat puluhan ribu kali.
“Kami bertemu dengan orang-orang paling cantik setiap harinya,” kata Karen.
Ia menuturkan, “Terasa begitu luar biasa bahwa kami berada dalam posisi untuk menyumbang.”
Karen mengatakan, ia mengandalkan kejujuran pengunjung untuk memastikan gaun sumbangan itu jatuh ke pengantin yang benar-benar membutuhkan.
“Saya hanya berharap alam semesta menyeleksi gadis yang duduk di bagian depan antrian adalah gadis yang membutuhkannya,” lanjutnya.
Dan ia bersikeras bahwa pembagian gaun ini bukanlah bagian dari promosi.
“Ini adalah upaya tulus yang menarik media. Saya terpesona. Saya belum tidur sepanjang malam dan saya tak bisa berhenti menangis karena ini berjalan luar biasa,” ujar Karen.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterjemahkan: 18:32 WIB 10/10/2016 oleh Nurina Savitri.