Manika Kaur, Sang Penyanyi Sikh dan Kerinduan Akan Melbourne
Manika Kaur yang berbasis di Dubai adalah penyanyi Sikh kirtan (gaya menyanyi yang diambil dari kitab suci umat Sikh) kelahiran Australia yang menyumbangkan semua hasil penjualan album dan tiket konsernya untuk amal. Besar di Melbourne, Manika dikelilingi oleh spiritualitas dan musik. Perjalanan reguler keluarganya ke India membuatnya terekspos ke masalah kemiskinan yang sekarang ia angkat melalui musiknya. Sejauh ini, musiknya telah mengumpulkan dana untuk sebuah kuil Sikh, dan saat ini mendukung program penyantunan anak di Punjab, India. Video musik paling populer milik Manika dilihat 4,5 juta kali di YouTube.
Saat masih kanak-kanak, apa yang anda impikan?
“Saya selalu berbicara tentang menjadi seorang penyanyi tapi menjadi seorang gadis Punjabi dengan orang tua yang konservatif membuat mimpi ini serasa tak mungkin. Saya terus mendengar ‘skenario terburuk’ dari industri musik. “
Bisakah anda menceritakan kenangan masa kecil anda ketika besar di Melbourne dengan keluarga, latar belakang Sikh dan musik?
“Saya suka Melbourne, saya merasa bangga menjadi warga Australia! Warga Australia begitu santai, tak suka menghakimi, selalu riang dan saya senang menjadi bagian dari itu.
Kenangan favorit saya dengan saudara saya adalah ‘sesi bermusik bersama’ kami. Kami bermain harmonium dan tabla [instrumen tradisional India] kami -bernyanyi kirtan [lagu yang didasarkan pada kitab suci Sikh] bersama-sama sebagai sebuah keluarga. Ayah saya tak memahami nada dan terdengar seperti sedang melolong keras-keras. Ibu saya [selalu] mendengarkannya dengan penuh perhatian – memastikan bahwa kami mengucapkan setiap kata dengan sempurna. Kami bersenang-senang dan momen itu penuh dengan sihir.
"Komunitas Sikh di Melbourne selalu menakjubkan soal kekompakan dan mendorong generasi muda untuk terlibat. Saya selalu menemukan banyak cinta dan dukungan dari masyarakat saya dan ini adalah salah satu alasan saya selalu kembali ke sana dengan setiap album baru dan bernyanyi di Gurdwara (kuil Sikh) di sana," tutur Manika Kaur.
Bagaimana anda memutuskan untuk menjadi penyanyi kirtan?
“Saya dibesarkan dalam lingkungan spiritual yang dari usia muda mengenalkan saya kepada kirtan. Kuil Gurdwara yang saya datangi ada di Blackburn, Melbourne dan saya punya kenangan indah tentang belajar dan bernyanyi kirtan di sana.
Pada tahun 2006, saya menikah dan pindah ke Dubai. Pada saat itu, belum ada Gurdwara. Komunitas Sikh di Dubai mengajukan permohonan izin untuk membangun sebuah Gurdwara -banyak keluarga telah tinggal di Dubai selama lebih dari 20 tahun. Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum memberi izin dan juga mewakafkan tanah kepada masyarakat pada bulan Juli 2006. Pada titik itulah, saya berdoa untuk menemukan cara untuk terlibat.
Segera setelah itu, saya bermimpi di mana saya melihat diri saya memegang album kirtan. Di sampul albumnya, tertulis bahwa ‘semua hasil dari album ini disumbangkan untuk membangun Gurdwara Dubai’. Saya membalik albumnya dan saya melihat gambar saya dan menyadari bahwa saya sedang memegang album saya sendiri. Ketika saya terbangun, saya langsung tahu bahwa ini adalah sesuatu yang harus saya lakukan. Semua kepingan datang bersama-sama: kami akhirnya membuat album gratis yang berhasil mengumpulkan lebih dari 1 juta dirham (lebih dari Rp 3,6 miliar), yang semuanya disumbangkan untuk membangun Gurdwara di Dubai.
Dengan reaksi luar biasa tentang album ini, saya tahu saya ingin membuat album lebih banyak album kirtan yang mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan. “
Apa itu ‘Kirtan for Causes’?
“Kirtan for Causes adalah tentang menciptakan musik yang indah yang memelihara jiwa pendengar, serta mengumpulkan uang dan meningkatkan kesadaran untuk tujuan mulia.
Fokus utamanya adalah untuk mendidik anak-anak miskin di Punjab. ‘Kirtan for Causes’ bekerja dengan beberapa sekolah dan inisiatif dan saat ini kami mensponsori lebih dari 2.000 anak.
Ada jutaan anak-anak yang, jika diberi kesempatan dan dukungan, akan mampu keluar dari siklus kemiskinan yang menyakitkan. Harapannya adalah bahwa sebuah keluarga akan ‘mengadopsi ‘seorang anak dan mengambil tanggung jawab mendidik dan membantu anak itu pergi ke sekolah, universitas dan bahkan mungkin membantu mereka mendapatkan pekerjaan dan menjadi mandiri.
“Sepanjang masa remaja, keluarga saya sangat terlibat dalam seva, yang berarti ‘layanan tanpa pamrih’. Agama Sikh didirikan di atas prinsip sarbat da bhala, yang artinya bekerja menuju ‘kebaikan bersama untuk semua’,” kata Manika Kaur.
Kirtan yang saya rekam menarik perhatian terhadap isu-isu dengan harapan bahwa masyarakat akan terlibat. Jika tidak, 100% hasilnya digunakan untuk ‘Kirtan for Causes’. Saya sangat terlibat dalam setiap bagian dan bertemu anak-anak itu setiap tahunnya.”
Lewat proses menyumbangkan hasil album anda, cerita atau pengalaman apa yang membuat anda terus termotivasi?
“Gurpreet Kaur adalah salah satu gadis yang mendapat sponsor melalui inisiatif ini. Ketika ia berusia 16 tahun, ibunya meninggal karena kanker. Ayahnya adalah seorang pecandu alkohol. Ia harus tinggal bersama pamannya, terpisah dari saudara-saudaranya dan tak punya kesempatan di bidang pendidikan.
Setelah sponsor untuknya dimulai, ia adalah pelajar yang luar biasa. Kami mendanai pendidikan universitasnya dan ia adalah gadis pertama dari desanya yang pergi ke universitas. Ia lulus dengan gelar Sarjana Teknologi di bidang Ilmu Komputer dan Teknik pada tahun 2015. Ia adalah seorang perempuan muda yang termotivasi dan berbakat.”
Anda tinggal di Dubai dengan suami anda sejak tahun 2006. Apa yang anda rindukan tentang Australia?
“Saya terus merindukan Melbourne -kualitas hidup dan udaranya. Setiap kali saya mendarat di bandara Melbourne, saya benar-benar tak sabar untuk ke luar dan mengambil napas dalam-dalam. Saya merindukan orang-orang, makanan-nya dan tentu saja -Tim Tams [biskuit cokelat].”
Bayangkan anda punya kesempatan untuk mengadakan pesta BBQ –di manapun di Australia. Jika anda bisa mengundang 3 tamu Australia (hidup atau mati) –siapakah mereka? Apa menunya? Dan di mana itu digelar?
“Saya akan senang untuk melakukannya di Kuil Sikh Blackburn [di Melbourne]. Kami akan memasak makanan vegetarian yang lezat, yakni kebab paneer, naan, paratha, sate sayur berbumbu India dan tentu saja daal!.
Saya akan mengundang ‘L-FRESH The LION’ (musisi). Saya ingin berbicara dengannya tentang kemungkinan melakukan rap spiritual di album baru saya. Saya akan mengundang Sukhjit Kaur Khalsa (seniman Australia) dan mengatakan padanya bahwa ia luar biasa dan untuk menyeimbangkannya saya akan mengundang Pauline Hanson [politisi Australia]. Bersama-sama di kuil Sikh yang indah ini kami bisa menunjukkan kepada Pauline Hanson bahwa kami semua adalah satu dan bahwa pesannya harus menjadi satu kesatuan. Kami bisa mengingatkannya bahwa keluarganya bermigrasi ke Australia dan orang-orang lebih dari sekedar warna kulit mereka. Mungkin kami bisa menciptakan ‘Satu Bangsa’ yang kami inginkan di Australia dengan mencoba untuk memahami satu sama lain bukannya menyalahkan dan merendahkan sekelompok orang.”
Apa saran anda untuk diri anda yang berusia 15 tahun?
“Saya menyia-nyiakan begitu banyak waktu untuk menjadi pemalu dan takut meminta apa yang saya inginkan. Saya akan memberitahu diri saya untuk berbicara, berani dan mencoba lebih banyak hal, jangan khawatir tentang menjadi baik atau buruk tentang sesuatu dan jangan bebani diri anda dengan pendapat orang lain – benar-benar lakukan itu.”
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterjemahkan: 17:20 WIB 19/09/2016 oleh Nurina Savitri.