Perhiasan yang Gabungkan Seni dan Sains
Seni dan ilmu pengetahuan telah digabungkan dalam proyek membuat perhiasan dengan tujuan membantu penelitian burung-burung di Antartika dan Samudra Antartika.
Berawal ketika seorang ilmuwan Jaimie Cleeland ke sebuah ruang seni di Institut Kelautan dan Studi Antartika, University of Tasmania, di Hobart. Saat itu ia sedang beristirahat dan mendapat kesempatan mengobrol dengan Annalise Rees, seorang seniman.
“Jaimie datang dan bercerita sedikit kepada saya soal alat pelacak dan bagaimana mereka dulu bisa memahami gerakan hewan-hewan,” kata Annalise kepada Radio 936 ABC Hobart.
“[Ini] sepertinya kesempatan yang terlalu bagus untuk dilewatkan.”
Jaimie adalah kandidat PhD yang sedang melihat demografi dan tren populasi spesies elang laut di Samudra Selatan.
Sebagai bagian dari penelitiannya ia menggunakan pelacak berbasis geolocation pada burung, untuk melihat ke mana mereka pergi. Ilmuwan lain menggunakan alat pelacak tersebut untuk melihat keberadaan anjing laut.
Mereka mencatat tingkat cahaya, suhu air dan waktu.
Tetapi sekalinya baterai mau habis, pelacak tidak lagi bisa digunakan bagi para ilmuwan, sehingga Annalise mengusulkan agar alat pelacak ini diubah menjadi sesuatu yang bisa dipakai, dalam bentuk bros.
“Saya tidak berpikir untuk dibuat menjadi perhiasan, tapi mereka terlihat bagus, bukan?” kata Jaimie.
Dasar dari bros terbuat dari logam daur ulang, yang dipotong laser dengan bentuk hewan pyang pada awalnya dilacak.
“Kami memiliki sepotong logam yang berasal dari program ilmiah, beberapa diambil di Antartika, beberapa berasal dari kapal penelitian,” kata Jaimie.
“Kami telah bersihkan [pelacak] sehingga terlihat sedikit lebih bagus dan tidak ada kotoran burung yang tersisa.”
Setiap bros dilengkapi dengan peta yang menunjukkan dimana binatang itu dilacak.
Rees berharap penjualan bros akan membantu mendanai alat pelacak baru untuk penelitian lebih lanjut di Samudera Selatan.
“Penjualan bros berkontribusi untuk pembelian tag baru dan tag akan digunakan untuk penelitian, sehingga tag bisa kembali,” katanya.
“Inilah cara mengubah alat penelitian, untuk bercerita dan membawa kembali dana untuk penelitian lebih lanjut.”
Bros yang terbatas dijual melalui donasi di website Geolocation Journeys.
Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 14/09/2016 pukul 12:00 AEST. Baca artikelnya dalam bahasa Inggris di sini.