Pejabat Australia Kecam ABC dan Guardian Terkait Pencari Suaka
Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton menuduh lembaga penyiaran publik ABC dan suratkabar The Guardian mendorong para pencari suaka agar jangan mau menetap di Papua Nugini.
Pemerintah Australia mencapai kesepakatan dengan Papua Nugini untuk menutup detensi imigrasi di Pulau Manus, namun belum ada jadwal kapan penutupan itu dilakukan.
Menteri Dutton menyatakan pihaknya ingin para pencari suaka pria di detensi itu untuk menetap di PNG, dan menekankan bahwa mereka tidak akan relokasi ke Australia dalam keadaan apapun.
Dia mengakui sejak detensi itu dibuka terdapat kurang dari 20 orang yang setuju untuk ditempatkan di PNG, namun melemparkan sebagai kesalahan itu kepada para pengacara dan media.
"Kalangan akademik dan orang ABC dan The Guardian menawarkan nasehat gratis bagaimana orang tinggal dan tak menerima atau mengambil langkah berbeda; ini counter produktif," ujar Menteri Dutton.
Dutton menolak untuk menyebut secara khusus apakah dia sebelumnya mengetahui mengenai ribuan insiden yang dilaporkan dari detensi imigrasi di Nauru yang bocor kepada The Guardian awal bulan ini.
“Berita ABC mengenai berita The Guardian, yang memberitakan berita ABC, tidak membantu penghuni pusat-pusat (detensi) itu,” kata Dutton kepada Program AM dari ABC.
“Kami menerima surat dari Save the Children, menerimanya secara teratur, mereka membocorkan 2.100 dokumen yang diberitakan The Guardian yang kemudian dikutip di berita ABC, dan kami akan memeriksa setiap kasus itu,” tambahnya.
Laporan Insiden Disalahpahami
Dutton mengatakan pihaknya menyikapi tuduhan itu secara sangat serius.
“Saya benar-benar benci kekerasan apapun, terutama yang bersifat seksual, terhadap setiap perempuan dan anak-anak khususnya,” tegasnya.
Dutton juga mempertanyakan cara tuduhan itu dilaporkan, dengan menyebut banyak laporan insiden telah disalahpahami.
“Masalahnya, terus terang saja, dengan pendekatan The Guardian dan ABC yang meremehkan masalah sangat serius dengan coba mempromosikan 2.100 laporan sebagai seakan-akan semuanya serius, padahal tidak,” katanya.
Dia mengatakan kebanyakan laporan itu terkait dengan hukuman fisik bagi anak-anak oleh orang tua mereka dan serangan ringan oleh tahanan terhadap tahanan lainnya.
Dutton Akan Dorong Perubahan Hukum
Dutton kepada Radio 2GB mengatakan bahwa pihaknya akan meminta dukungan Partai Buruh (yang beroposisi) untuk memastikan pengungsi yang telah memperoleh paspor di negara yang memukimkan mereka, agar tidak akan diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Australia.
“Ada kemungkinan perubahan beberapa aturan hukum yang kita perlu dukungan Partai Buruh dan kita akan tunggu dan lihat apakah mereka mendukung itu,” katanya.
“Tapi sudah saya jelaskan bahwa biarpun orang diberikan kewarganegaraan di tempat lain, mereka tidak kemudian datang ke Australia.”
Detensi di luar Australia di Nauru dan Pulau Manus sebelumnya diberlakukan kembali di bawah pemerintahan Partai Buruh, dan meskipun Pemimpin Oposisi Bill Shorten kritis terhadap lamanya waktu yang dihabiskan orang di fasilitas itu, dia pun tidak menganjurkan para tahanan untuk dipindahkan ke Australia.
Menteri Utama Australia Barat Colin Barnett mengatakan negara bagian itu bersiap menerima keluarga pencari suaka jika Pemerintah Australia membuka penempatan pengungsi di dalam Australia.
Anggota DPR baru dari Partai Buruh Cathy O’Toole, yang mewakili Dapil Herbet di North Queensland, kepada ABC mengatakan dia akan tidak akan menolak pemrosesan penempatan pengungsi di dalam Australia (onshore resettlement).
“Jika hal itu merupakan proses yang akhirnya kita jalani dan itu merupakan hasil yang dituju, secara pribadi saya setuju,” katanya.
Partai Hijau Desak Menteri Dutton Dipecat
Senator Sarah Hanson-Young dari Partai Hijau menyatakan pihaknya tidak puas dengan tanggapan Menteri Dutton terhadap laporan terbaru, dan menyatakan Perdana Menteri Malcolm Turnbull perlu turun tangan dan memecat sang menteri.
“Peter Dutton berbelit-belit demi mempertahankan dirinya di sini,” katanya.
“Sudah waktunya Malcolm Turnbull turun tangan. Menteri Imigrasinya Malcolm Turnbull telah kehilangan kendali atas pemrosesasan di luar negeri (offshore processing) dan kehilangan kepercayaan rakyat Australia… dia menyeruduk ke sana kemari menyerang semua orang lain,” katanya.
Diterbitkan Pukul 12:30 AEST 18 Agustus 2016 oleh Farid M. Ibrahim. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.