ABC

Warga Australia Ini Bangga Diundang ke Masjid di Kota Mackay

Ketika diundang tetangganya untuk hadir dalam Open Day di sebuah masjid di Kota Mackay, Queensland utara, Australia, Colin Hofmeier menyatakan rasa terima kasihnya. Dia mengaku bangga sebagai warga Australia dengan pikiran terbuka.

Colin Hofmeier bangga karena bisa belajar tentang agama orang lain, yang kebetulan merupakan tetangganya. Dia mendorong warga lainnya untuk melakukan hal serupa.

“Ada keluarga Muslim yang tinggal di sebelah rumah kami yang kami lihat merupakan orang yang sangat baik,” ujarnya kepada ABC.

"Mereka mengundang kami dan saya langsung mengiyakan, sebab saya ingin bangga sebagai orang dengan pikiran terbuka," kata Colin Hofmeier.

Colin dan istrinya Debra merupakan sebagian dari warga yang menghadiri kegiatan Open Day di masjid di Mackay itu pada hari Minggu.

“Banyak warga di luar sana yang sangat bingung saya kira… inilah kesempatan untuk datang dan bilang, “Hal ini yang kami dengar, bisa Anda beritahu saya dan jelaskan secara benar”,” katanya.

“Pikiran saya mengatakan tidak mungkin semuanya jahat; orang Kristen pun banyak yang jahat, dan saya gunakan kesempatan untuk datang hari ini guna melihat apa yang membuat mereka eksis,” ujarnya.

pamphlets on a table
Pamflet berisi informasi untuk membantu pengunjung Open Day memahami Islam.

ABC: Sophie Kesteven

Dalam kegiatan itu, buku-buku informasi disiapkan bagi pengunjung yang tertarik untuk mempelajari Islam.

Bahkan juru bicara Islamic Council of Queensland, Ali Kadri, juga hadir untuk membantu menjawab segala pertanyaan dari warga sekitar.

"Kadang orang takut terhadap sesuatu yang tak mereka pahami," kata Ali Kadri.

“Tujuannya adalah membiarkan warga datang ke masjid dan bicara dengan kami, komunitas dan perwakilan masyarakat Muslim, mengenai apa itu Islam,” jelasnya.

Ketika ditanya terkait kejadian di sejumlah negara, Ali Kadri mengatakan bukan agama atau tuhan yang harus disalahkan atas perbuatan manusia yang dilakukan atas nama tuhan.

“Suatu fakta yang disayangkan bahwa jika segelintir pastor melakukan sesuatu yang keliru kepada anak-anak di lingkungan Gereja Katolik, masyarakat mulai menyalahkan gereja dan tuhan, dan mulai meninggalkan agama,” ucapnya.

"Mari berhenti menyalahkan sistem dan lihat mengapa orang melakukan hal-hal seperti ini dan coba cari solusi bagi kesalahan-kesalahan ini," katanya.

“Saya kira kita tidak akan sampai ke sana jika mengambil posisi ekstrim dalam bentuk dan wujudnya,” tambah Ali Kadri.

Imran standing out the front of the mosque in Mackay.
Sekretaris Islamic Society of Mackay, Imran Abdul Khaliq.

ABC: Sophie Kesteven

Sekretaris Islamic Society of Mackay Imran Abdul Khaliq menjelaskan, jumlah pengunjung tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

“Sebelum kami juga mengadakan Open Day namun tak banyak pengunjung datang, tapi saya kita mereka datang untuk menunjukkan perhatian dan ingin tahu lebih jauh, dan umumnya mereka tertarik mengetahui apa yang kami jalankan dan apa yang kami percayai,” jelasnya.

Imran Khaliq menjelaskan sekitar 200-an warga di wilayah itu yang datang ke masjid secara tetap.

“Selalu ada orang datang, dan sebenarnya banyak pengunjung yang juga backpacker dalam perjalanan dari Brisbane ke Mackay, yang berasal dari negara berbeda dan melihat ada masjid,” jelasnya.

“Mereka senang dan menyapa lalu pergi. Hal terpenting yang ingin saya katakan adalah bahwa kami masyarakat yang damai dan mencintai kehidupan harmonis. Jika ada yang penasaran silakan tanya kami,” tambahnya.

Children taking part in henna
Anak-anak turut ambil bagian dalam Open Day Mackay Mosque.

ABC: Sophie Kesteven

Kegiatan tanya-jawab Open Day itu dilanjutkan dengan makan-makan, beribadah dan kegiatan menggambari anggota tubuh yang dikenal dengan henna painting.

Di dalam masjid, tampak seorang warga bernama Farhana Akbar yang sibuk menggambar henna bagi pengunjung perempuan yang sebagian lainnya tampak mengantri.

“Selama ini saya jadi pelukis jadi lebih mudah jika kita tahu sedikit cara menggambar,” ujarnya.

Farhana mengatakan seni gambar tubuh yang dikenal sebagai henna merupakan bagian dari perayaan di kalangan umat Islam, yang biasanya dilakukan dalam perayaan seusai Ramadan.

Farhana Akbar
Farhana Akbar menggambar lengan salah satu pengunjung dengan desain henna yang khas.

Supplied: Mackay Mosque

“Kami baru saja melakukan pesta henna sebab kami telah puasa sebulan. Di malam terakhir puasa, setelah jam 1, kami pun mulai menggambar henna, putar musik dan menikmati makanan,” tuturnya.

Ali Kadri meminta warga agar tidak membangun asumsi berdasarkan rasa takut terhadap masyarakat Islam melainkan seharusnya membuat keputusan berdasarkan pengetahuan dan informasi yang layak.

Diterbitkan Pukul 14:00 AEST 14 Juli 2016 oleh Farid M. Ibrahim. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.