Proses Menjadi Caleg di Australia Juga Penuh Gesekan
Proses pencalegan di internal Partai Liberal yang kini memerintah di Australia, diwarnai gesekan antara legislator yang masih duduk di parlemen dengan caleg-caleg baru. Di Australia tidak ada batasan berapa lama seorang legislator bisa menjabat; ada yang bahkan sudah lebih 40 tahun.
Mantan ketua DPR (House of Representatives) Bronwyn Bishop misalnya, kini akan menghadapi saingan dalam proses pencalegan untuk dapil MacKellar di Sydney.
Pasalnya, legislator yang mundur dari jabatan Ketua DPR Australia karena kasus uang perjalanan ini, akan ditantang oleh Walter Villatora, seorang pengurus Partai Liberal NSW.
Anggota DPR Australia Bronwyn Bishop dari Partai Liberal.
Hal itu sebenarnya lumrah saja, namun yang menarik adalah karena mantan PM Tony Abbott dan Menteri Utama (Premier) NSW Mike Baird, secara terbuka justru mendukung sang penantang.
Walter Villatora memang pernah menjadi direktur kampanye Baird serta merupakan pengurus Dapil Warringah, dapilnya Tony Abbott.
Rencanya, penentuan siapa yang akhirnya diajukan Partai Liberal untuk Dapil MacKellar akan diputuskan hari Jumat (19/2/2016) sore mendatang.
Dukungan PM Abbott kepada saingan Bronwyn Bishop dalam proses pencalegan, diduga terkait dengan sikap Bishop yang mendukung Malcolm Turnbull dalam pemilihan pimpinan Partai Liberal tahun lalu.
Dinasti politik
Sementara itu, di Australia pun ada keluarga politisi yang turun-temurun menjadi politisi, meskipun dibantah bukan sebagai dinasti politik.
Keluarga Alexander Downer misalnya, bekas menteri luar negeri yang berasal dari Partai Liberal, dan kini merupakan duta besar di Inggris.
Anaknya bernama Georgina Downer, bekas pengacara dan diplomat, kini diperkirakan sebagai calon kuat caleg untuk Dapil Goldstein di Melbourne. Dapil yang secara tradisional dikuasai Partai Liberal ini akan ditinggalkan oleh mantan Menteri Perdagangan Andrew Robb yang memutuskan pensiun.
Georgina Downer, putri mantan Menlu Alexander Downer, berasal dari keluarga politisi Partai Liberal di Australia.
Kakek Georgina, yaitu ayah Alexander, adalah juga bekas menteri tingkat federal. Sedangkan kakek buyutnya pernah menjabat sebagai Menteri Utama Australia Selatan.
Pencalegan Georgina Downer untuk Dapil di Melbourne, menurut mantan politisi Partai Liberal Victoria, Jeff Kennett, tidak ada kaitannya dengan dinasti politik Downer.
"Dia sangat terdidik, sehingga akan memberi nilai tambah bagi kekuatan Partai Liberal di parlemen," tutur Kennet kepada ABC.
Yang unik, seorang bakal caleg tidak diperkenankan untuk mempromosikan dirinya sendiri dalam proses pencalegan.
Hal ini yang menurut Kennet terjadi pada Tim Wilson, anggota Komnas HAM Australia yang mundur karena disebut-sebut akan menjadi caleg Partai Liberal untuk pemilu federal dari Dapil Goldstein.
Wilson dalam beberapa wawancara TV memang secara berhati-hati menyinggung rencana pencalegan dirinya, dan lebih memilih bicara mengenai Komnas HAM.
Namun Kennett menuduh Wilson telah menggunakan wawancara itu untuk mempromosikan dirinya sendiri, sehingga tidak adil bagi bakal caleg lainnya di dapil tersebut.
Sejumlah pengamat menyatakan Wilson diperkirakan akan memenangkan tiket sebagai caleg dari dapil ini.
Satu Dapil Satu Caleg
Dalam pencalegan di Australia, setiap partai politik hanya mengajukan satu cale untuk satu dapil. Sehingga persaingannya memang terjadi sebelum caleg satu partai ditetapkan.
Inilah yang sedang terjadi dengan pengurus Partai Liberal negara bagian NSW, yang menantang keinginan pengurus federal partai itu.
Sumber ABC menyebutkan bahwa politisi negara bagian memang bermaksud menggusur sejumlah legislator Partai Liberal di tingkat federal.
Anggota DPR Australia Craig Kelly dari Partai Liberal.
Salah seorang yang menjadi target adalah legislator dari Dapil Hughes, Craig Kelly, yang sebelumnya menyatakan akan tetap maju menjadi caleg.
Kepada ABC, Kelly mengaku telah bekerja keras menjaga dapilnya di Sydney Barat menjadi basis Partai Liberal.
"Saat pertama terpilih, partai kami dapil ini hanya beda tipis dengan partai lain. Sekarang, marginnya sudah 11 persen," katanya.
Namun politisi Partai Liberal Kelly O'Dwyer menjelaskan, gesekan dalam proses pencalegan bukan hal baru. "Semua politisi tahu hal itu," katanya.
"Partai kami percaya pada kompetisi," katanya kepada ABC.
Tidak demikian halnya dengan politisi Partai Liberal lainnya, Senator Eric Abetz asal Tasmania. Dia meminta politisi partainya di NSW agar lebih kompak.
Senator Abetz menyatakan isu mendasar adalah apakah seorang legislator dari satu dapil bisa ditantang oleh caleg baru dari partainya sendiri?
Selama ini, seorang anggota atau Senator di Australia biasanya terpilih terus-menerus jika memang dapil tersebut merupakan basis partainya.
Phillip Ruddock misalnya, yang baru saja menyatakan tidak akan maju sebagai caleg lagi, telah duduk di DPR Australia sejak tahun 1973, atau 43 tahun lamanya.
Makanya ketika Bronwyn Bishop yang telah lama duduk di DPR masih menyatakan akan tetap maju sebagai caleg, muncul tantangan dari kalangan internal partainya sendiri untuk memberikan kesempatan kepada politisi yang lebih muda.
Partai Buruh
Anggota DPR Australia Kelvin Thomson dari Partai Buruh.
Gesekan dalam proses pencalegan juga terjadi di Partai Buruh Australia yang kini beroposisi. Ketika Kelvin Thomson dari Dapil Wills di Melbourne menyatakan tidak akan maju lagi dalam Pemilu 2016 mendatang, terjadi kompetisi di internal partai itu.
Dapil Wills yang antara lain mencakup Brunswick dan Coburg merupakan basis Partai Buruh sejak lama. Bahkan, inilah dapil yang pernah diduduki Bob Howke, mantan perdana menteri Australia dari Partai Buruh.
Karena sistem pencalegan di Partai Buruh selama ini ditentukan oleh faksi-faksi di dalam partai itu, maka caleg yang diajukan belum tentu yang mendapat dukungan lebih besar dari pemilih.
Dalam proses pencalegan di Dapil Wills bulan lalu, bahkan muncul ungkapan kekecewaan dari kalangan anggota Partai Buruh. Mereka mengancam akan mengalihkan suaranya ke Partai Hijau jika caleg yang diputuskan nantinya bukan caleg yang mendapat dukungan mayoritas anggota partai.
Anggota DPR Australia Adam Bandt dari Partai Hijau.
Untuk diketahui, Partai Hijau dalam dua pemilu federal berhasil merebut kursi Dapil Kota Melbourne, dan mendudukkan Adam Bandt di DPR Australia.
Dapil Kota Mebourne dan Dapil Wills bertetangga, sehingga sejumlah pengamat menyebut kemungkinan Partai Hijau bisa menambah kursinya dalam pemilu mendatang akibat limpahan suara dari anggota dan simpatisan Partai Buruh yang kecewa.