ABC

Defisit Neraca Perdagangan Australia Terus Membengkak

Kinerja perdagangan Australia terus memburuk ditandai dengan membengkaknya angka defisit yang mencapai 3,5 miliar dollar (sekitar Rp 30 triliun) selama Desember 2015.

Posisi angka defisit ini jauh lebih buruk dibandingkan defisit neraca perdagangan di bulan November yang mencapai 2,7 miliar dollar. Sebelumnya kalangan ekonom memperkirakan defisit untuk Desember hanya sekitar 2,3 miliar dollar.

Menurut catatan, sepanjang 2015 beberapa kali angka defisit membengkak, misalnya pada April mencapai 4,1 miliar dollar dan pada Juni sebesar 3,6 miliar dollar.

Secara total dalam periode Oktober hingga Desember angka defisit ini mencapai 9,5 miliar dollar, atau 2 miliar dollar lebih buruk dibandingkan selama periode tiga bulan sebelumnya yang mencapai 7,5 miliar dollar.

Membengkaknya angka defisit dipicu oleh melemahnya kinerja ekspor selama Desember yang mengalami penurunan nilai hingga 5 persen. Sebaliknya penurunan nilai impor hanya sekitar 1 persen.

Disebutkan bahwa harga komoditas ekspor Australia seperti bijih besi dan mineral menurun hingga 16 persen sementara harga batu bara menurun 8 persen.

Di sisi lain nilai ekspor produk dari pedalaman Australia juga menurun sebesar 392 juta dollar atau sekitar 9 persen, meskipun nilai ekspor gandum dan sereal naik sebesar 15 persen.

Ekonom Bank Westpac Andrew Hanlan kepada ABC menjelaskan turunnya ekspor tiga komoditas itu tidak mengejutkan, namun penurunan nilainya jauh lebih besar daripada yang diperkirakan.