Australia Batalkan Visa Artis “Teknik Penakluk Wanita” dari AS
Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton telah membatalkan visa artis dari Amerika Serikat Jeff Allen yang dikenal sebagai artis yang menyebarkan teknik 'bagaimana menaklukkan wanita'.
Menurut laporan yang diterima oleh ABC, Allen yang merupakan staf perusahaan di Amerika Serikat bernama Real Social Dynamics (RSD) telah meninggalkan Australia hari Minggu atas kehendak sendiri, dan visanya kemudian dibatalkan.
Dia sebelumnya berada di Australia melakukan perjalanan ke berbagai tempat, dan karenanya menimbulkan adanya petisi yang ditandatangani oleh 62 ribu orang yang meminta Allen dideportasi.
Hari Senin sore, jaringan hotel Vibe Hotels mengatakan mereka membatalkan acara yang dibuat oleh Allen di hotel mereka, setelah RSD merencanakan acara menggunakan nama lain.
Jeff Allen sebelumnya sudah berada di Australia. (Facebook: Jeff Allen)
Peter Dutton menggambarkan seminar yang diberikan oleh staf RSD sebagai 'hal yang menjijikan."
Dia mengatakan kepada Sky News bahwa 'seseorang yang dihubungkan dengan gerakan ini, visanya sudah dibatalkan."
"Departemen Imigrasi sudah bergerak cepat untuk membersihkan masalah ini." kata Dutton.
"Pujian harus diberikan kepada departemen dan petugas yang menemukan orang-orang ini, yang sama sekali tidak memiliki alasan nyata untuk berada di sini, tidak memenuhi tes karakter dan karenanya visa mereka dibatalkan."
Sebelumnya juru bicara PartaI Hijau untuk masalah perempuan Larissa Waters sudah menyerukan kepada Peter Dutton untuk membatalkan visa Allen, dengan mengatakan bahwa RSD mempromosikan "kekerasan dan sikap bersahabat terhadap wanita."
Pembatalan visa Allen menyusul pembatalan serupa di tahun 2014 terhadap staf RSD lainya Jullen Blanc.
Visa Blanc dibatalkan di tahun 2014 oleh menteri imigrasi ketika itu Scott Morisson setelah dia berada di Australia untuk memberikan seminar mengenai 'bagaimana menaklukkan wanita."
Salah satu caranya adalah memelintir leher atau menarik wanita ke arah selangkangan penyerangnya, dan berbagai tindakan ini banyak mendapat kritikan di internet.