Samoa larang sejumlah desa kirim pekerja ke Selandia Baru
Perdana Menteri Samoa, Tuilaepa Sailele Malalegoi, telah melarang tujuh desa di negara pulau Pasifik itu ikut skema pekerja musiman di Selandia Baru.
Larangan itu dikeluarkan setelah sejumlah pria dari ketujuh desa bikin ulah ketika di Selandia Baru.
Sebagian besar yang ikut skema pekerja musiman tidak menimbulkan masalah, tapi terjadi beberapa insiden mabuk-mabukan, dan sebagian dideportasi.
Sebagai respon, Tuilaepa melarang tujuh desa mengirim pekerja musiman. Tujuannya adalah memaksa penduduk desa dan para kepala desa memikul tanggung-jawab kolektif.
Berdasarkan skema tersebut, ribuan orang dari Pasifik – antara lain dari Samoa, Tonga, Vanuatu, Tuvalu, Kiribati dan Papua Nugini – pergi ke Selandia Baru setiap tahun untuk membantu meringankan kekurangan pekerja musiman.
Skema serupa juga ada di Australia untuk pekerja musiman dari Timor Leste, Kiribati, Nauru, Papua Nugini, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Tuvalu dan Vanuatu.
Tuilaepa berbicara dengan rombongan pekerja paling akhir yang menuju ke Australia dan mengatakan, mereka mempunyai tanggung-jawab untuk menjaga reputasi negara mereka dan partisipasinya dalam skema tersebut.
Tuilaepa mengatakan, muncul respon positif terharap larangan tersebut. Dengan 200 desa di negara pulau itu, orang ingin ikut skema pekerja musiman tidak pernah kurang.
Dikatakannya, Samoa telah merasakan manfaat dari skema tersebut dan ingin terus berpartisipasi.
"Ada banyak keluarga yang sekarang mampu memperbaiki rumah mereka atau membangun rumah – lainnya membeli kendaraan, membeli tanah dan membiayai proyek-proyek komunitas seperti pembangunan gereja dan sekolah atau gedung komunitas," katanya.