JAMS10TH

The 10th Justice, Art, Music on Stage (“The 10th JAMS”) kembali hadir di bulan Agustus ini dalam peringatan 1dekadenya.

Perfilma sebagai Badan Otonom Fakultas Hukum Universitas Indonesia telah menyelenggarakan acara ini selama 10 tahin berturut-turut. Acara ini akan diadakan di galeri Komunitas Salihara Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tahun lalu, sekitar 400 pengunjung menghadiri acara ini dan tahun diharapkan akan terus bertambah.

The 10th JAMS mengundang para pengunjung untuk menyaksikan penampilan dari pemusik Indonesia yang bertalenta, pagelaran seni oleh seniman lokal yang bertalenta, dan festival bazaar yang terkemas dalam satu acara.

Seluruh yang diciptakan manusia berangkat dari suatu ide, suatu pemikiran. Ide tersebut perlu diwujudkan, untuk menjadi suatu karya.

JAMS adalah satu contoh nyata. JAMS adalah satu kreasi yang diciptakan dari ide Perfilma FHUI di tahun 2003. JAMS tidak akan dapat terselenggara apabila pada saat itu, ide tersebut tidak diikuti dengan tindakan nyata, dan betapa beruntungnya karena atas tindakan nyata pada tahun 2003 tersebut, JAMS telah mencapai umurnya, yaitu 1 dekade.

Apa yang membedakan JAMS dengan acara musik lainnya adalah pada penyelenggaraan setiap tahunnya, JAMS terinspirasi dari aspek dan permasalahan dari dunia hukum yang dekat dengan dunia sehari-hari dan tidak bisa dipisahkan dari dunia seni dan musik, yang merupakan cerminan dari huruf J (Justice) pada nama JAMS. Tahun ini The 10th JAMS membawa isu terkini mengenai Hak atas Kekayaan Intelektual, difokuskan pada langkah seniman dan pemusik Indonesia dalam mempublikasikan karya mereka dengan melalui sistem file sharing, yang dimana kegiatan publikasi tersebut berkaitan erat dengan hak cipta yang dimiliki oleh para seniman dan pemusik terkait karya mereka.

Oleh karena itu, JAMS berkampanye untuk menyampaikan pesan tersebut kepada seluruh generasi muda yang mengapresiasi karya dari seniman dan pemusik favorit mereka melalui kreativitas yang dapat disalurkan melalui panggung JAMS.