ABC

Filipina Tak Akan Terima Pengungsi dari Australia yang Ingin Tinggal Permanen

Presiden Filipina, Benigno Aquino, dilaporkan mengatakan, negaranya tidak akan menerima pengungsi yang dikirim oleh Australia jika mereka diharapkan untuk bermukim secara permanen.

Presiden Aquino mengatakan, ia "serius mempertimbangkan" proposal Pemerintah Australia untuk menerima beberapa pengungsi, tetapi hanya jika mereka berada di Filipina untuk sementara waktu.

"Jika perjanjian yang diusulkan ini sifatnya tak sementara … kami merasa bahwa kami, pada saat ini, tidak dalam kapasitas untuk menanggung orang-orang ini secara permanen," jelasnya.

Presiden Filipina, Benigno Aquino, mengatakan, negaranya perlu untuk menjawab tantangan untuk membantu rakyatnya sendiri sebelum menerima pengungsi dari Australia yang ingin tinggal permanen. (Foto: AFP, Kazuhiro Nogi)
Presiden Filipina, Benigno Aquino, mengatakan, negaranya perlu untuk menjawab tantangan untuk membantu rakyatnya sendiri sebelum menerima pengungsi dari Australia yang ingin tinggal permanen. (Foto: AFP, Kazuhiro Nogi)

Ia menerangkan, "Australia bisa memahami bahwa kami memiliki populasi yang secara signifikan lebih besar daripada mereka. Kami memiliki tantangan untuk memenuhi kebutuhan rakyat kami sekarang.”

"Kami ingin membantu tapi ada keterbatasan," sambungnya.

Menteri Imigrasi Peter Dutton dan rekan Oposisi-nya, Richard Marles, telah dimintai tanggapan akan pernyataan Aquino tersebut.

Sang Presiden tak merinci "kesepakatan yang diusulkan", yang disinggung awal bulan ini setelah Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengunjungi Filipina.

Dalam sebuah pernyataan di tengah kunjungan (9/10), Presiden Aquino mengatakan, isu imigrasi dan pengungsi "dibahas dalam konteks bagaimana masing-masing negara menemukan cara untuk memenuhi kewajiban internasionalnya".

Berita itu datang menyusul kritik terbaru atas kesepakatan pemukiman Pemerintah dengan Kamboja, yang menyebabkan satu dari empat pengungsi dipindahkan dari Nauru ke Phnom Penh lalu kembali ke negara asalnya.

Media lokal melaporkan bahwa dua pengungsi akan dimukimkan kembali dalam waktu dekat.