Mantan Perawat yang Bantu ISIS Mulai Diadili di Melbourne
Adam Brookman, perawat yang bekerja untuk kelompok teroris ISIS di Suriah, mulai diadili di Mebourne. Ia ditangkap sepulangnya ke Australia, Jumat (24/7/2015).
Brookman merupakan orang Australia pertama yang kembali ke negaranya setelah bergabung dengan ISIS. Ia menyerahkan diri kepada pihak berwajib di Turki beberapa waktu lalu.
Pengacara Brookman dilaporkan telah menegosiasikan kepulangan pria usia 39 tahun dengan pihak berwajib Australia sejak bulan April 2015.
Dalam persidangan di Pengadilan Melbourne, Brookman secara resmi didakwa melakukan perbuatan melawan hukum dengan cara membantu kelompok teroris.
Terdakwa sebelumnya mengaku pergi ke Suriah untuk bekerja sebagai tenaga medis namun dipaksa untuk bekerja bagi ISIS.
Dalam sidang terungkap bahwa polisi memerlukan 10 pekan untuk mengumpulkan bukti-bukti di luar negeri termasuk penyadapan telepon.
Brookman dalam sidang itu tidak mengajukan penangguhan penahanan. Ia tampak mengenakan pakaian warna hitam dan tidak memberikan komentar apa-apa.
Salah seorang pengacaranya, Rob Stary, mengatakan kliennya sama sekali bukan ancaman bagi warga Australia.
"Pihak kepolisian sendiri menganggap bahwa Brookman bukan ancaman bagi siapa pun di Australia," katanya.
Brookman akan tetap ditahan selama persidangannya berlangsung.
Rencana Teror Anzac Day
Sementara itu, Mehran Azami, terdakwa yang dituduh menyuplai senjata dalam rencana serangan teroris pada perayaan Anzac Day di Melbourne, mengaku bersalah atas 22 dakwaan.
Terdakwa Mehran Azami.
Dalam persidangan di Pengadilan Melboune, Senin (27/7/2015), Mehran Azami mengaku bersalah atas berbagai dakwaan tersebut termasuk mengimpor senjata berupa pisau dan alat pengejut elektroni.
Saat ditangkap awal tahun ini, Azami berusia 19 tahun.
Saat hakim bertanya apakah Azami mengerti isi dakwaan ia mengiyakan.
Sebelumnya polisi menyatakan menyadap isi percakapan telepon antara Azami, Haurun Causevic (18) dan Sevdet Besim (18), kesemuanya warga Melbourne.
Causevic dan Besim telah lebih dahulu didakwa merencanakan serangan teroris dengan cara menyerang polisi pada perayaan Anzac Day.