ABC

Perekrutan Mahasiswa Lewat Agen Bisa Rugikan Pendidikan Tinggi Australia

Penggunaan jasa agen pendidikan untuk merekrut calon mahasiswa baru dari berbagai negara untuk kuliah di Australia, dinilai sebagai ancaman serius bagi masa depan sistem pendidikan tinggi di negara itu.

Demikian terungkap dalam laporan Komisi Produktivitas yang mengevaluasi sistem penerimaan mahasiswa internasional di berbagai perguruan tinggi di Australia.

Di tahun 2014, sektor pendidikan tinggi Australia menyumbang 17 miliar dolar (Rp 170 triliun) dalam perekonomian nasional. Menurut Menteri Pendidikan Christopher Pyne, di tahun 2014 Australia memiliki jumlah mahasiswa inetrnasional terbanyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Universitas Tasmania, Australia.
Universitas Tasmania, Australia.

Namun Komisi Produktivitas menyatakan hal tersebut tidak meyakinkan untuk semua universitas jika mempertimbangkan dampak jangka panjang penggunaan agen untuk merekrut calon mahasiswa.

Disebutkan, dampak itu antara lain turunnya kualitas mahasiswa serta menerima calon mahasiswa meskipun syarat kemampuan berbahasa Inggrisnya tidak memadai.

Juru bicara oposisi urusan pendidikan tinggi Senator Kim Carr menanggapi laporan ini dengan mendesak diambilnya tindakan tegas terhadap agen-agen pendidikan yang terbukti melakukan berbagai pelanggaran.

"Berbagai pihak telah menunjuk adanya kegagalan dalam mengatur agen pendidikan internasional ini," katanya.

Senator Carr mengatakan setiap universitas bertanggung jawab untuk memastikan agen-agen mereka bisa menjaga kualitasnya.

"Mungkin saja universitas ternama di negara ini memakai jasa ratusan agen pendidikan di berbagai negara, sehingga bisa kita pahami betapa sulitnya memastikan perilaku setiap agen tersebut," katanya.

Juru bicara Departemen Pendidikan menyatakan strategi pendidikan internasional yang dirilis awal bulan ini telah menyoroti masalah ini.

Dikatakan, penggunaan agen pendidikan sangat penting bagi keberhasilan sektor pendidikan tinggi di Australia mengingat ketatnya persaingan secara global untuk menarik minat mahasiswa datang kuliah ke negara tertentu.