ABC

Perempuan Korban KDRT Sulit Dapat Rumah Sewa yang Terjangkau

Perempuan di Melbourne yang hendak menghindari kekerasan didalam keluarga sering kali terjebak dalam masalah kurangnya rumah sewa dengan harga yang terjangkau.

Data menunjukan hanya ada satu kawasan pemukiman di Melbourne yang terdapat rumah sewa dua kamar yang terjangkau harga sewanya dan tanpa pendapatan rata-rata perempuan lajang.
 
Kawasan pemukiman itu adalah Melton, 35 kilometer dari pusat bisnis di kota Melbourne. Rata-rata harga sewa rumah dua kamar di kawasan ini $245 per minggu.
 
Sementara di Cranbourne rata-rata harga sewa rumah satu tipe mencapai $280  per minggu, sementara didalam kota Fitzroy bisa mencapai $565 per minggu.
 
ABC bertanya kepada Kylie, seorang ibu muda yang mengalami sendiri masalah sulitnya mencari rumah yang terjangkau di kota Melbourne.
 
Ketika dia akhirnya meninggalkan pasangannya yang kerap berlaku kasar, dia tidak tahu harus pergi kemana. Pasangannya mematahkan tangannya dan berulang kali menyerang anak laki-lakinya.
 
"Nyaris semua barang milik saya dia rusak,” tutur Kylie.
 
"Anak laki-laki saya sering kali mengalami luka hebat, ada luka dikepalanya dan fisiknya sering kali menjadi sasaran tendangan,”katanya.
 
"Semua orang tahu, tapi tidak ada yang berbuat apa-apa dan saya juga tidak tahu harus melakukan apa,”
 
Direktur Dewan Warga Tunawisma, Jenny Smith mengatakan wanita korban KDRT kerap terbentur dengan situasi sulit dan kesulitan mencari tempat,”
 
"Saya rasa angka ini menunjukan kalau wanita kerap berada disituasi yang sulit ketika mereka bermaksud meninggalkan keluarga yang penuh kekerasan, karena pilihan yang dia punya hanya menjadi sasaran kekerasan atau menjadi tunawisma dan hidup dijalanan,”
 
Ada ribuan orang perempuan dan anak-anak yang bernasib seperti Kylie dan anak laki-lakinya.
 
Beruntung Kylie kemudian berhasil menyewa rumah dari organisasi inisiatif Perumahan untuk Perempuan (WPI), yang mengembangkan pendekatan baru dalam menangani krisis perumahan.
 
Menurut Kylie dia dan anaknya akhirnya bisa mereasa aman berada di rumah sendiri di yang mereka sewa dari WPI di kawasan Bundoora.
 
"Fasilitas ini sangat bagus bagi kami karena kami sering kali merasa takut dengan bunyi berisik,”
 
WPI meluncurkan komplek perumahan yang dibangun dari dana yang berasal dari amal para filantropi.
 
Agensi, Properti Inisiatif Real Estate, akan menyalurkan semua keuntungan mereka ke dalam program perumahan WPI.
 
Manajer pengembangan bisnis usaha baru, Kristie Looney, mengatakan ia telah memetakan rencana yang bertujuan untuk membuat uang yang cukup untuk membangun 10 rumah selama lima tahun ke depan.
 
"Gagasan di balik inisiatif ini adalah bahwa melalui operasi itu dapat dihasilkan aliran keuntungan sendiri yang akan dapat memberikan dampak sosial yang bahkan lebih baik dari investasi awal," katanya.
 
Lembaga non profit ini mengelola beberapa rumah sewaan namun belum melakukan penjualan rumah.