ABC

Pencari Suaka yang Mogok Makan di Perth Terima Bantuan Medis

Seorang pencari suaka yang sudah dalam keadaan sekarat karena melakukan mogok makan lebih dari 40 hari di Perth sekarang kondisinya membaik setelah mendapatkan bantuan medis.

Saeed Hassanloo (25) yang berasal dari Iran dipindahkan ke Rumah Sakit Royal Perth bulan lalu,  dan memulai mogok makan setelah kasus pengajuaannya sebagai pengungsi ditolak oleh Departemen Imigrasi Australia.

Menteri Imigrasi Peter Dutton mengatakan hari Selasa (7/4/2015) pagi bahwa kondisi Hassanloo meningkat.

"Saya mendapat pemberitahuan tadi malam bahwa Saeed sudah setuju menerima bantuan medis, dan sekarang dalam taraf untuk kembali ke kondisi semula." kata Dutton kepaada Radio National ABC.

"Tentu saja prosesnya masih panajng, namun dari laporan yang saya terima adalah bahwa dia memutuskan untuk mengkonsumsi cairan atau makanan, dan dia sudah berbicara kepada tim medis dan manajer yang menangani kasusnya." tambah Dutton.

Saeed Hassanloo sudah melakukan mogok makan selama lebih dari 40 hari. (Refugee Rights Action Network)

Dutton mengatakan bahwa meskipun dia senang bahwa kondisi Hassanloo meningkat, namun tindakan yang dilakukan tidak akan mempengaruhi kasusnya.

"Bila saya berubah pikiran karena tekanan tersebut, saran yang saya dapatkan dari departemen saya adalah bahwa besok ratusan atau mungkin ribuan orang akan melakukan mogok makan." kata Dutton.

Seorang juru bicara Koalisi Aksi Pengungsi Ian Rintoul mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 40 pencari suaka Iran yang berada dalam penahanan tanpa batas, dan Dutton harus membebaskan mereka untuk tinggal dalam komunitas.

Hassanloo sudah berjuang untuk mendapatkan visa untuk bisa menetap di Australia sejak dia meninggalkan Iran di tahun 2009.

Dia selama empat setengah tahun terakhir  ditahan, pada awalnya  di pusat penahanan komunitas di Melbourne dan kemudian dipindahkan ke Yongah Hill di Australia Barat.