ABC

Warga Iran yang Mogok Makan di Perth Dalam Keadaan Sekarat

Menurut laporan yang diperoleh ABC, seorang warga pencari suaka asal Iran berusia 25 tahun yang sudah melakukan mogok makan selama 40 hari sekarang dalam keadaan sekarat di rumah sakit di Perth.

Saeed Hassanloo sedang dirawat di Rumah Sakit Royal Perth setelah dipindahkan dari Pusat Detensi Imigrasi Yongah Hill 10 Maret lalu.

Dia sudah menolak makan selama 37 hari, dan ABC mendapat laporan bahwa para doktor mengkhawatirkan dia akan meninggal segera bila tidak mau makan dalam waktu dekat.

Hasanloo sudah berusaha mendapatkan visa untuk bisa tinggal di Australia sejak dia meninggalkan Iran di tahun 2009.

Saeed Hassanloo sekarang sedang berada di Rumah Sakit Royal Perth. (Grant Wynne)

Dia sudah berada di pusat penahanan  selama empat setengah tahun terakhir, awalnya di pusat penahanan komunitas di Melbourne dan kemudian dipindahkan ke Yongah Hill.

Penilaian kejiwaan menetapkan dia tidak menderita gangguan kejiwaan, sehingga masih bisa memutuskan apakah dia mau makan atau tidak.

Penilaian ini penting dilakukan karena pasien yang dirawat di rumah sakit harus memberi persetujuan apakah mau makan atau tidak ketika mereka dirawat.

Pengecualian diberlakukan bila dia dirawat karena gangguan jiwa atau dibawa asuhan orang lain.

Seorang juru bicara Departemen Imigrasi mengukuhkan seorang pria dewasa asal Iran dari Pusat Penahanan Yongah Hill sedang dirawat di rumah sakit, namun tidak mau memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kasus per kasus.

Dalam pernyataannya, juru bicara itu mengatakan departemen imigrasi bekerja sama erat dengan staf medis guna memastikan pria tersebut mendapat perawatan yang baik.

"Pemerintah sudah dengan jelas mengatakan bahwa bila seorang sudah menghabiskan segala cara untuk  bisa tinggal di Australia dan tidak berhasil, maka mereka diharapkan meninggalkan Australia." kata juru bicara tersebut.