ABC

Dua Anak Australia yang Diculik dan Dibawa ke Afghanistan Ditemukan

Dua anak Australia yang diculik oleh ayah mereka dan dibawa ke Afghanistan dua tahun lalu, sudah berhasil ditemukan dan dipertemukan kembali dengan ibu mereka sekembalinya ke bandara Perth (Australia Barat).

Aliah (8 tahun) dan Faisal (5) (keduanya bukan nama sebenarnya dibawa kembali ke Australia setelah seorang pengacara Amerika Serikat Kimberley Motley menghabiskan waktu selama beberapa bulan untuk mencari mereka.

"Kedua anak ini sudah hilang sejak tahun 2012, dan tidak seorang pun tahu dimana mereka berada, di negara mana." kata Motley.

Setelah pencarian global, Motley minggu lalu menemukan bahwa kedua anak ini tinggal di Afghanistan bersama dengan orang-orang yang bukan sanak keluarga mereka.

Dua anak yang diculik dan dibawa ke Afghanistan sekarang sudah kembali ke Australia. (ABC)

Ayah mereka sudah meninggalkan Afghanistan sebelum anak-anak tersebut ditemukan. Ibu  mereka sudah tidak bertemu dengan kedua anak ini sejak tahun 2012.

"Mereka bersembunyi di Afghanistan sama sekali tidak bersekolah, dan juga tidak diijinkan untuk kembali ke tanah kelahiran mereka." tambah Motley.

"Mereka tidak bisa lagi berbahasa Inggris, dan mereka membenci ibu mereka karena mereka sudah dicuci otak."

Menurut kelompok pendukung Koalisi Orang Tua yang Anak-anaknya Diculik, Australia memiliki salah satu angka tertinggi dimana penculikan anak internasional.

"Sekitar 300 anak per tahun, atau hampir 1 anak per hari yang dibawa dari Australia ke negara lain tanpa ijin dari salah satu orang tua," kata pendiri kelompok tersebut Ken Thompson.

Dia mengatakan menjadikan penculikan anak internasional ini sebagai tindakan kriminal akan mengurangi jumlah kasus, dan membuat orang tua bisa mendapatkan kembali anak mereka.

"Australia adalah satu dari beberapa negara yang tidak menyatakan penculikan ini tindakan kriminal, dan karena bukan kriminal, menyebabkan sulit sekali bagi orang tua untuk mencari anak mereka."

"Karena orang tua harus menjadi penyelidik, juga berfungsi sebagai pengacara, dan mereka harus menghabiskan banyak uang untuk mencari informasi keberadaan anak-anak mereka."

"Informasi ini sebenarnya dimiliki oleh Polisi Federal Australia namun mereka tidak bisa berbuat apapun, karena ini bukan tindakan kriminal." kata Thompson.

Kebanyakan kasus penculikan iin disebabkan karena orang tua anak-anak tersebut bercerai dan salah satu orang tua memutuskan kembali ke negara masing-masing kadang tanpa persetujuan yang lainnya.