ABC

Cafe Lindt, Tempat Penyanderaan di Sydney Kembali Buka

Lindt Cafe di Martin Place  Sydney akan kembali dibuka Jum'at pekan ini setelah tiga bulan ditutup menyusul tragedi penyanderaan yang menewaskan dua orang sandera bulan Desember 2014 lalu.

Warga meletakan bunga didekat Cafe Lindt di Martin Place setelah penyanderaan mematikan.

 

Pria bersenjata Man Haron Monis menyandera 17 orang pengunjung Cafe yang terdapat di salah satu gedung perkantoran di pusat bisnis Sydney pada 15 Desember lalu. Tragedi penyanderaan ini menewaskan manajer Cafe Lindt,  Tori Johnson, 34 dan seorang pengacara Katrina Dawson, 38, bersama dengan pelaku Monis.
 
Mulai Jum'at pagi mendatang, Cafe Lindt akan kembali dibuka untuk melayani konsumen mereka.
 
Dalam pernyataan resmi mereka di akun Facebook, Direktur Eksekutif, Cafe Lindt Australia, Steve Loane mengatakan perusahaannya bersama dengan karyawan telah membahas rencana membuka kembali toko mereka.
 
"Sepertinya, membuka kembali dan melanjutkan kehidupan merupakan hal terbaik yang harus dilakukan untuk semua orang yang menjadi korban dari tragedi tersebut," katanya.
 
Sebuah plakat yang didedikasikan untuk Johnson dan Dawson  juga telah dipasang didalam cafe tersebut.
 
"Sekali lagi, ini sepertinya merupakan hal yang baik untuk dilakukan, yakni agar kita dapat mengenang  Tori dan Katrina dan semangat mereka," kata Loanne.
 
Loane berterima kasih kepada publik atas dukungan mereka ketika peristiwa penyanderaan berlangsung.
 
"Atas nama seluruh staf dan semua orang yang menjadi korban penyanderaan, kami kembali ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dukungan yang kami terima dari publik atas insiden penyanderaan itu," katanya.
 
"Dukungan Anda semua merupakan sumber kekuatan bagi semua dan telah membantu kami mengambil keputusan untuk membuka kembali cafe ini dan melanjutkan hari-hari kami ke depan," katanya.
 
Dia juga meminta publik menghormati privasi staf mereka ketika mereka melanjutkan tugas mereka sebagai karyawan di cafe tersebut.
 
"Sebelum mengakiri pernyataan ini, kami hendak meminta pengertian kalau privasi karyawan kami hendaknya dihormati ketika mereka kembali bekerja dan melakoni pekerjaan yang sangat mereka sukai," tegas Loanne.