ABC

Pakar Jepang Minta Australia Pertimbangkan Risiko PLTN

Professor Nobumasa Akiyama, salah seorang penyelidik bencana nuklir Fukushima, meminta Pemerintah Australia Selatan untuk mempertimbangkan risiko secara matang sebelum membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Pernyataan ini disampaikan Prof. Akiyama terkait rencana pengembangan industri nuklir Australia Selatan termasuk di dalamnya membangun PLTN. Rencana ini akan dibahas dalam sebuah komisi penyelidik yang akan bekerja mulai pekan depan.

Prof. Akiyama merupakan salah seorang penyelidik independen bencana PLTN Fukushima empat tahun silam. Hingga kini sebanyak 120 ribu warga Fukushima belum bisa kembali ke rumah mereka karena tingkat radiasi yang masih tinggi.

"Pikirkan apa yang tidak terpikirkan," kata Prof. Akiyama. "Itu yang penting, yaitu mempertimbangkan risiko PLTN."

Ia mengatakan warga Jepang memandang remeh risiko seperti itu sebelumnya.

"Mungkin insiden itu memang tidak bisa dihindarkan, tapi situasi mengerikan agaknya bisa dicegah jika warga Jepang mempersiapkan diri lebih baik," jelasnya.

"Jadi, pelajaran penting dari Fukushima adalah persiapan menghadapi setiap kemungkinan insiden," tambahnya lagi.

Sementara itu South Australian Conservation Council memperingati empat tahun bencana PLTN Fukushima pekan ini untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka atas rencana pembangunan PLTN.

Salah satu isi draft dari komisi penyelidikan pengembangan industri nuklir Australia Selatan menyebutkan rencana pengayaan uranium, pembangunan PLTN serta penyimpanan sampah nuklir.

Prof. Akiyama sendiri masih percaya bahwa tenaga nuklir sangat penting sebagai sumber energi.

"Saya kira sejumlah negara pada akhirnya harus tergantung pada energi nuklir," katanya.

"Namun kita telah melihat konsekuensi dari insiden yang terjadi, potensi risiko yang besar, jadi yang penting kita bisa mencegahnya," kata Prof. Akiyama.