ABC

Tiba di Cilacap, Keluarga Ingin Kunjungi Duo Bali Nine di Nusakambangan

Keluarga dua terpidana mati kasus narkoba asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, telah tiba di Jawa Tengah untuk mengunjungi dua pria itu sebelum eksekusi dilakukan.

Di saat yang bersamaan, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mendesak Indonesia untuk "menarik kembali keputusan ini".

Keluarga Chan dan Sukumaran terbang ke Yogyakarta untuk memulai perjalanan darat yang panjang ke Cilacap. Mereka dibantu oleh pejabat konsuler dari Departemen Luar Negeri Australia.

Ibu Andrew Chan, Helen Chan (dua dari kiri), dan saudara laki-lakinya, Michael (tiga dari kiri), tiba di bandara Yogyakarta.

Sesampai di sana, keluarga akan mengatur kunjungan ke penjara Nusakambangan, tempat di mana dua terpidana asal Australia itu ditahan, sembari menunggu pengumuman oleh Pemerintah Indonesia mengenai jadwal eksekusi.

Presiden Indonesia Joko Widodo telah mengindikasikan bahwa eksekusi tak akan dilakukan minggu ini, namun ia mengatakan, dirinya memiliki tanggung jawab konstitusional untuk melangsungkan eksekusi.

PM Abbott mempertanyakan bagaimana mungkin membunuh 2 pria itu tergolong kepentingan nasional Indonesia.

"Sebagai pemerintah, sebagai Parlemen yang tak ingin apa-apa selain kebaikan untuk Indonesia, kami berbicara sebagai satu suara publik untuk menarik kembali keputusan itu dengan berbagai cara yang kami bisa," utaranya kepada Parlemen.

"Menarik kembali keputusan ini. Jangan hanya menyadari apa yang ada dalam kepentingan Anda, tetapi menyadari apa nilai terbaik Anda sendiri," sambungnya.

Pemimpin Oposisi Bill Shorten mendukung pernyataan itu.

"Beberapa orang mengatakan kepada saya, ’tapi itu narkoba, masyarakat tahu hukum yang berlaku di negara yang mereka kunjungi dan sungguh hanya itu yang bisa Anda harapkan dalam kasus ini ', "katanya kepada Parlemen.

Ia lantas menyambung, "Apa yang akan saya katakan adalah bahwa saya – dan Parlemen ini, benar-benar percaya – hukuman mati tak akan menyelesaikan masalah.”

Kepolisian Australia tak akan dikaitkan dengan penangkapan geng Bali Nine

Sementara itu, Komisaris Kepolisian Federal Australia (AFP), Andrew Colvin, mengatakan, klaim yang menyebut bahwa kepolisian turut bertanggung jawab atas penangkapan duo Bali Nine adalah informasi yang tak benar dan salah arah.

Berbicara di Institut Lowy di Sydney, Komisaris Andrew menolak untuk dikaitkan dengan peristiwa yang menyebabkan penangkapan duo Bali Nine itu sementara upaya grasi sedang diupayakan kala itu.

Komisaris Andrew mengatakan, banyak informasi yang dipublikasikan sejauh ini tak mencerminkan secara akurat operasi yang terjadi pada saat itu.

"Pedoman yang kami pegang saat itu telah diamandemen dan dikaji ulang, dan diterbitkan kembali oleh Pemerintah pada tahun 2009," sebutnya.

"Saya tidak akan berkomentar lagi tentang hal itu hari ini karena upaya grasi harus menjadi prioritas, dan AFP mendukung pemerintah dalam upaya ini," tambahnya.

Pagi (5/3) ini, Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengungkapkan bahwa ia membuat tawaran sebelas jam untuk menyelamatkan Chan dan Sukumaran dari regu tembak.

Menlu Bishop mengusulkan untuk memulangkan tiga penjahat narkoba asal Indonesia dengan imbalan dua nyawa warganya.

Dalam pembicaraan telepon yang berlangsung tegang pada Selasa (3/3) antara Menlu Bishop dengan Menlu marsudi, Indonesia tidak menerima tawaran itu.

Berbicara dalam aksi doa bersama untuk duo Bali Nine di luar Gedung Parlemen, Menlu Bishop kembali meminta Indonesia untuk menunjukkan belas kasihan.

"Konsep belas kasihan dan pengampunan memiliki tempat yang besar dalam hukum Indonesia seperti yang dilakukan dalam hukum Australia. Dan kami meminta penyesalan mereka diperhitungkan," utaranya.