ABC

Populasi Penguin Jenis Emperor di Kutub Selatan Meningkat

Jumlah penguin berukuran besar yang dikenal dengan jenis emperor di Antartika saat ini bertambah jika dibandingkan populasi mereka di saat jaman es berakhir. Para ilmuwan menyatakan, sepertinya penguin tidak terlalu tahan di cuaca yang sangat dingin.

Tim ilmuwan dari Australia, Inggris, dan Amerika Serikat bekerja sama untuk meneliti keragaman genetik dari populasi penguin di Antartika, baik dari jaman purba hingga sekarang.

Para ilmuwan itu telah mempelajari bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi penguin dalam 30.000 tahun terakhir.

Mereka mengatakan pada saat jaman es terakhir, populasi penguin jenis emperor tujuh kali lebih sedikit dibandingkan sekarang.

Hanya tiga koloni penguin yang bertahan saat periode tersebut, sementara saat ini ada sekitar 50 koloni yang berkembang di Antarctica.

Penguin jenis emperor membutuhkan lautan es untuk berkembang biak. Foto: Gary Miller/Australian Antarctic Division

Di saat spesies terus berkembang saat ini, para peneliti memperingatkan perubahan iklim menjadi ancaman baru.

Barbara Wienecke dari Divisi Antartika Australia mengatakan penguin jenis emperor sangat baik menyesuaikan diri dengan cuaca dingin, tapi mereka terus berjuang untuk tetap bertahan hidup di akhir jaman es.

"Antartika hampir dipastikan terlalu dingin bagi penguin," katanya.

Jumlah populasi penguin setelah jaman es telah berkembang. Foto: Frederique Olivier/Australian Antarctic Division

Kandidat PhD Jane Younger mengatakan penguin sangat ketergantungan pada lautan es dan karenanya rentan terhadap perubahan iklim.

"Saat jaman es, tampaknya hanya ada tiga populasi penguin emperor, dibandingkan dengan lebih dari 50 populasi saat ini," kata Jane. "Jarak dari lautan, di mana penguin mencari makan dan berkembang biak, mungkin terlalu jauh."

"Tiga populasi yang berhasil bertahan hidup mungkin melakukannya di dekat polynyas, wilayah yang bebas angin dan arus."

Seekor penguin berada di depan gua es, dekat kawasan Forbes Glacier. Foto: Gary Dowse/Australian Antarctic Division

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Change Biology global. Dalam jurnal tersebut disebutkan kondisi beku membantu para ilmuwan mempelajari seperti apa kehidupan penguin selaman akhir jaman es.

Jane mengatakan, ada 48 koloni yang ditemukan dari penguin di Antartika, tetapi setelah mempelajari masa lalu mereka, sejumlah ahli memiliki kekhawatiran dengan masa depan mereka.

"Penguin emperor sangat sensitif terhadap perubahan iklim," katanya.

Jane juga menambahkan pemanasan iklim saat ini akan menyebabkan penguin menghadapi tantangan di masa depan.