Penemuan Lubang Hitam Super Besar di Alam Semesta Menantang Ilmu Fisika
Para ilmuwan mengungkapkan, penemuan lubang hitam super besar dari masa awal alam semesta, diperkirakan akan mengubah ilmu fisika.
Dalam jurnal berjudul ‘Nature’ disebut, sekelompok tim astronom internasional mendeteksi lubang hitam sebesar 12 miliar kali massa Matahari.
Lubang hitam, yang terbentuk 900 juta tahun setelah ‘Big Bang’ atau ledakan dahsyat, adalah sumber dari sinar yang kuat dari obyek terang, yang dikenal sebagai ‘quasar’.
"Ketika kami menemukan lubang hitam super besar ini, kami sangat gembira karena kami telah menemukan sesuatu yang kami pikir tak pernah bisa temukan sebelumnya," ungkap Dr Fuyan Bian dari Universitas Nasional Australia.
Tim ini, yang dipimpin oleh Xue-Bing Wu dari Universitas Peking, menemukan lubang hitam dan ‘quasar’ – yang dikenal sebagai SDSS JO100 + 2.802 – dengan menggunakan sistem teleskop ‘Sloan Digital Sky Survey’, kemudian ditindaklanjuti dengan tiga teleskop lainnya.
Dengan sinar yang 420 triliun kali lebih terang daripada matahari, quasar yang baru ini tujuh kali lebih terang dari quasar paling jauh yang diketahui.
"Quasar ini sangat unik. Sama seperti mercusuar terang di alam semesta, cahayanya yang bersinar akan membantu kami menyelidiki lebih lanjut tentang pembentukan awal alam semesta," tutur Xue-Bing.
Menantang fisika
Namun, penemuan lubang hitam super besar yang memberi daya pada ‘quasar’, menimbulkan misteri: bagaimana lubang hitam rakasa seperti itu bisa tumbuh begitu cepat di masa awal alam semesta?.
"Sangat sulit untuk membuat lubang hitam super besar seperti ini pada masa awal alam semesta. Kami perlu menemukan beberapa teori baru yang dapat menumbuhkan lubang hitam superbesar jauh lebih cepat dari yang kita duga," jelas Xue-Bing.
Lubang hitam super besar diyakini telah terbentuk dalam hubungannya dengan galaksi di masa awal alam semesta, tapi menurut teori saat ini, harus ada keseimbangan kekuatan yang hati-hati untuk menciptakan sebuah lubang hitam.
Ketika obyek berakselerasi menuju lubang hitam di bawah gravitasi, ia memanas, memancarkan jumlah energi yang luar biasa dalam bentuk ‘quasar’.
Tetapi energi ‘quasar’ sebenarnya mendorong obyek menjauh dari lubang hitam, sehingga jika terlalu besar, ia bisa menghentikan obyek itu jatuh ke ke lubang hitam.
Kekuatan ini harus seimbang, yang membatasi seberapa cepat lubang hitam dapat tumbuh. Fakta ini, yang dikombinasikan dengan sejumlah kecil masalah yang muncul di alam semesta awal, mempersulit para ilmuwan untuk menjelaskan bagaimana lubang hitam superbesar itu muncul.
"Dengan lubang hitam super besar ini di masa awal pembentukan alam semesta, teori itu tak bisa dipakai. Sudah waktunya ada hipotesis baru dan beberapa teori fisika baru," utara Dr. Fuyan.