ABC

Jutaan Kepiting Bermigrasi di Christmas Island, Jadi Keajaiban Alam

Migrasi kepiting merah di Christmas Island menjadi salah satu keajaiban alam. Tahun ini, kembalinya kepiting merah ke daratan disebut sebagai fenomena alam terbaik dalam 25 tahun terakhir.

Christmas Island adalah wilayah Australia di Samudera Hindia. Jaraknya sekitar 2.600 kilometer sebelah Barat Laut dari kota Perth, Australia Barat.

Pulau ini menjadi rumah bagi 14 spesies kepiting darat. Yang paling terkenal di antaranya adalah kepiting merah atau Gecarcoidea natalis.

Migrasi tahunan kepiting merah, dari dan menuju laut selalu menjadi daya tarik para wisatawan. Banyak diantara mereka yang sengaja datang ke pulau ini untuk melihat kepiting-kepiting merah yang berjalan, layaknya sebuah karpet merah. 

Bayangkan saja, jalanan, batu dan pantai tertutup warna merah dari puluhan juta kepiting yang berasal dari hutan, menuju ke laut untuk bertelur dan melepaskan telurnya.

Kepiting Merah di hutan Christmas Island (Foto: Jason Turl)

Tak heran jika David Attenborough, seorang naturalis atau pengamat binatang dan tumbuhan ternama, menyebut fenomena ini sebagai salah satu pemandangan yang paling menakjubkan dan terindah di dunia.

Salah satu penjaga Taman Nasional Christmas Island, Rob Muller mengatakan tahun ini menjadi migrasi kepiting terbaik dalam 25 tahun terakhir.

"Saat jalanan dan pantai juga tebing-tebing menjadi merah, kita tahu kalau ini adalah yang terbesar," ujar Muller.

Bayi-bayi kepiting ke daratan

Lantas, apa yang dimaksud dengan kembalinya kepiting merah? Fenomena langka ini menjadi puncak migrasi kepiting ke Christmas Island.

Setelah telur menetas, bayi-bayi kepiting muncul dari laut dan pindah ke daratan untuk tumbuh.

"Kepiting-kepiting mulai keluar dari perairan dan jumlahnya semakin banyak hingga menutup jalanan, dan orang-orang mengabadikannya dengan kamera," kata Muller.

Diperkirakan bayi-bayi kepiting yang menuju daratan pada Januari 2015 mencapai miliaran. (Foto: Parks Australia)

Muller menjelaskan hingga saat ini apa yang terjadi pada bayi-bayi kepiting di perairan laut masih merupakan misteri.

"Tidak ada yang tahu pasti. Kami berasumsi mungkin karena kondisi di laut. Tapi kita tak tahu pasti apakah suhu air, arus, tinggi gelombang, dan seberapa banyak predator di laut. Apalagi pada saat ini, hiu paus muncul di sekitar pulau, banyak juga ikan dan belut yang juga bermigrasi."

Migrasi bagian dari ekosistem pulau

Kepiting merah sebenarnya hanya salah satu dari banyak spesies kepiting darat yang hidup di Christmas Island. Pulau ini juga menjadi rumah dari jenis spesies kepiting terbanyak di dunia. 

Tapi, kepiting merah sangat mendominasi dan diperkirakan memiliki pengaruh besar dalam membentuk ekologi pulau. Kepiting merah ini hanya memakan tumbuhan dan sebagian besar memakan daun-daun kering, selain juga mengkonsumsi benih dan bibit.

Bayi-bayi kepiting yang menuju daratan (Foto: Parks Australia)

Hutan di pulau ini pun memiliki keanehan, karena selalu terjaga rapi secara alamiah, jarang ada daun-daun yang berguguran. Beberapa tanaman kecil bertahan hidup di bawah pepohonan besar. 

Diperkirakan populasi kepiting merah di pulau ini mencapai 45 juta ekor. Kepiting merah juga menjadi kunci bagi populasi manusia di pulau ini. Fenomena migrasi bayi-bayi kepiting semakin populer menjadi daya tarik wisata. Dan tentunya, menguntungkan sejumlah penduduk.

Saat bayi-bayi kepiting menyelimuti kawasan pantai (Foto: Parks Australia)

Saat kepiting-kepiting dewasa menuju laut untuk bertelur juga menjadi tontonan menarik tersendiri.

"Benar-benar jutaan kepiting menutupi jalanan dan pantai, saat mereka melewati beberapa gedung juga, dindingnya menjadi merah juga," jelas Muller.

Saat migrasi terjadi, sejumlah jalanan dan bangunan terpaksa ditutup, agar mencegah kepiting-kepiting terinjak.