Drama “Sri Ngilang” Ternyata Buatan Mahasiswa Bahasa Jawa di ANU
Drama Sri Ngilang, atau The Dissappearance of Sri, yang dituturkan dalam bahasa Jawa menjadi pembicaraan yang cukup ramai di Indonesia. Drama ini dimainkan oleh para mahasiswa yang sedang studi bahasa Jawa di Australian National University (ANU).
Drama Sri Ngilang yang diunggah di YouTube cukup ramai dibiacarakan oleh sejumlah pengguna jejaring sosial di Indonesia.
Video yang berdurasi hampir 28 menit ini mendapat sambutan beragam.
"Fasih banget bulenya ngobrol pake bahasa Jawa, keren!" tulis Widi Asmoro.
"Aktingnya bagus, bahasa yang diucapkan juga keren, kalian hebat! Ini sangat hebat, dua jempol untuk kalian," ujar pemilik akun Lei23 di YouTube.
Drama ini adalah bagian dari penilaian akhir mata kuliah bahasa Jawa di Australian National University (ANU).
ANU adalah satu-satunya universitas di Australia yang menawarkan mata kuliah bahasa Jawa, dibawah program Asia Pasifik yang memiliki 14 program bahasa. Bahasa Indonesia sendiri ditawarkan dalam program ini.
Salah satu mahasiswa yang mengambil kelas bahasa Jawa ini adalah Benjamin Djung, akrab dipanggil Ben, warga Australia yang orang tuanya berasal dari Indonesia.
Ben tertarik untuk memperdalam ilmu bahasa Jawa setelah salah satu dosennya mengatakan kalau bahasa ini dianggap sebagai salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.
"Pada akhir semester kita diharapkan tidak hanya bisa melafalkan kalimat-kalimat dalam bahasa Jawa, tetapi juga menghafalkan sejumlah ungkapan-ungkapan sehari-hari. Lewat drama inilah cara kami mempraktekannya."
Cerita ini adalah bagian dari buku yang ditujukan bagi para pengguna bahasa Inggris, ditulis oleh Dr George Quinn.
Quinn yang pernah sekolah mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada ini pernah menjadi Kepala Pusat Kajian Asia Tenggara di ANU. Ia pun banyak mengkaji agama-agama di Jawa, selain bahasa dan literatur Jawa.
Dalam drama ini, Quinn tidak hanya menjadi penulis dan sutradara, juga sebagai Pak Sardi.
Sri Ngilang bercerita tentang seorang perempuan Jawa yang memiliki hubungan cinta dan kabur dengan seorang dokter.
Ben mendapat peran sebagai polisi, yang menginvestigasi salah satu aksi kejahatan yang terjadi dalam drama tersebut.
Semua yang berperan dalam drama Sri Ngilang adalah para mahasiswa yang mengambil kelas dasar bahasa Jawa.
Menurut Ben, bahasa Jawa relatif mudah untuk dipelajari karena memiliki struktur bahasa yang sama dengan Indonesia.
"Tetapi mereka yang ingin mengambil kelas ini setidaknya harus memiliki pengetahuan dasar bahasa Indonesia," kata Ben, yang bercita-cita menjadi pengacara dengan kemampuan berbahasa Indonesia yang dimiliknya.
Ada dua tingkatan untuk belajar bahasa Jawa di ANU. Pada tingkat A yang dipelajari adalah dasar-dasar bahasa Jawa dengan tingkatan untuk umum (ngoko). Di tingkat selanjutnya, mereka belajar bahasa yang lebih sopan (kromo).