ABC

Perubahan Kota Darwin Setelah Dilanda Angin Topan 40 Tahun Lalu

Saat topan Tracy melanda Darwin Natal di tahun 1974, 66 orang tewas, 70 persen perumahan hancur dan Darwin berantakan. Tapi kawasan tersebut telah berjanji kepada warga untuk membangun kembali rumah dan kehidupan mereka. Kini 40 tahun kemudian, bekas-bekas terjangan angin topan tak terlihat jejaknya.

Topan Tracy menghancurkan pinggiran utara kota Darwin, sementara beberapa bangunan modern yang berada di pusat kota lebih bertahan.

Atap dan reruntuhan berserakan di jalan-jalan seperti misalnya di Smith Street, yang kini telah berubah menjadi kawasan perbelanjaan.

Meskipun bertahan dari topan, banyak bangunan di kawasan tersebut yang telah digantikan dengan bangunan yang lebih modern.

Kawasan perbelanjaan Smith Street, Foto: Northern Territory, Albert A dan ABC Darwin, John Donegan.

Sementara di kawasan Cavenagh Street, banyak bangunan yang selamat, termasuk tiga bangunan utama seperti yang terlihat di foto di bawah ini.

Termasuk yang selamat adalah kantor-kantor pemerintahan.

Fotografer yang mengambil foto ini adalah Baz Ledwidge di tahun 1974. Saat itu ia baru saja meninggalkan pekerjaannya di Informasi Layanan Australia dan sedang menikmati Natal dengan teman-teman.

Ketika ia terbangun keesokan harinya, ia dikagetkan karena sekelilingnya hancur. Kemudian ia turun ke jalan untuk mengambil gambar-gambar kerusakan yang terjadi di Darwin.

Cavenagh Street dengan beberapa gedung yang masih bertahan. Foto: Baz Ledwige and ABC Darwin, John Donegan.

Lain lagi dengan cerita dokter kandungan kelahiran Malaysia, Dr Thong Tek Lee dan istrinya Sim. Mereka pindah ke Darwin pada tahun 1972.

"Kota ini sangat kecil dibandingkan dengan Kuala Lumpur. jadi kita agak terkejut secara budaya," kata Dr Lee.

Mereka sedang menikmati makan malam Natal dengan teman-teman, ketika badai Tracy mulai menerjang kota Darwin.

Dr Lee, istri dan kedua anak-anaknya selamat setelah bersembunyi di sudut belakang rumah mereka, di kawasan Wagaman.

 

Thong Teck Lee di depan rumahnya di Wagaman. Foto: Chin Kang Lee and ABC Darwin, John Donegan.

Apa yang terlintas di benar Dr Lee di pagi hari adalah mencari kameranya. "Hal pertama yang saya pikirkan adalah saya ingin merekam kehancuran yang terjadi" kata Dr Lee.

Foto asli diambil oleh teman Dr Lee, Chin Kang Lee. Pekan lalu Dr Lee kembali ke rumah lamanya untuk difoto di depannya.

Dr Lee mengaku masih berhubungan dengan tetangga dan teman-teman mereka, sejak tahun 1974.