Konser P!nk di Australia Membuat Harga Akomodasi Naik Gila-gilaan
Konser P!nk memicu kenaikan harga akomodasi yang 'tidak masuk akal' di Townsville, sebuah kota di negara bagian Queensland, Australia.
Harga akomodasi di Townsville meroket menjadi ribuan dolar per malam saat para penggemar berebut mencari tempat menginap untuk dua konser kejutan dari penyanyi P!nk.
Tiket pertunjukan yang akan digelar pada Maret 2024 di Stadion Townsville terjual habis dalam waktu 16 menit setelah mulai dijual pekan lalu.
Tanggal konser kedua ditambahkan karena tingginya permintaan.
"Apa yang kami lihat adalah lebih dari 60.000 orang berusaha mendapatkan tiket [pertunjukan pertama]," kata kepala eksekutif Townsville Enterprise, Claudia Brumme-Smith.
P!nk akan menjadi musisi pertama yang tampil di Stadion Townsville sejak Sir Elton John pada awal tahun 2020.
Townsville Enterprise memperkirakan konser tersebut akan menyumbang hingga AU$20 juta ke perekonomian kawasan itu.
Namun bagi para penggemar yang ingin menonton, mendapat kamar untuk pertunjukan di hari Jumat dan Sabtu malam bukanlah hal yang gampang.
Satu kamar yang biasanya ditawarkan seharga AU$175 per malam di Booking.com, kini menjadi AU$748 pada Jumat malam saat konser P!nk akan digelar.
Daftar akomodasi dengan "standar 3 kamar" senilai AU$300 lainnya sudah naik harganya menjadi lebih dari AU$4.000 untuk pertunjukan hari Sabtu.
Bahkan ada salah satu penyewa Airbnb mematok biaya lebih dari AU$5.000 per malam.
Tayla Francis, yang akan menghadiri konser bersama orangtua dan saudara laki-lakinya, mengaku kaget dengan kurangnya pilihan akomodasi yang terjangkau.
"Kami langsung melihat dan ternyata tidak kamar yang tersisa, tidak ada sama sekali di Booking.com, dan tidak ada di Airbnb," katanya.
"
"Segera setelah Anda menelepon hotel dan mengatakan Anda ingin memesan akomodasi untuk [P!nk], hotel akan berkata 'tidak ada, tidak ada, tidak ada, tidak ada'."
"
Tayla berhasil memesan tempat perkemahan bertenaga listrik, setelah memutuskan untuk mendirikan tenda saja ketimbang menyewa kamar.
"Itu bukanlah ide yang saya bayangkan ketika memutuskan liburan akhir pekan untuk P!nk," katanya.
Vickie-Lee Creighton, yang mengelola QCWA Kissing Point Units, mengatakan tempatnya habis dipesan dalam beberapa jam setelah artis tersebut mengumumkan pertunjukan pertamanya.
"Kami memiliki lebih dari 30 orang dalam daftar tunggu dan jumlahnya terus bertambah setiap hari," katanya.
"Akomodasi yang tersedia tidak cukup untuk acara-acara seperti ini dan dengan kenaikan harga yang terjadi, hal ini justru memperburuk pariwisata di sini."
Vickie-Lee mengatakan "tidak masuk akal" melihat penyedia akomodasi lain menaikkan tarif mereka secara drastis pada akhir pekan P!nk.
"Harga-harga tersebut dinaikkan secara luar biasa, saya bahkan pernah melihat AU$2.500 per malam, hanya untuk apartemen standar kecil dengan satu kamar tidur," katanya.
"
"Sulit untuk diterima dan sulit dipercaya kalau harga-harga ini melonjak begitu cepat."
"
"Tidak realistis bagi rata-rata keluarga, pasangan, dan siapa pun kalau harus membayar sebanyak itu."
"Saya tidak melihat gunanya membuat susah keluarga yang hanya ingin datang dan melihat P!nk.
Bagi sebagian orang, ini mungkin merupakan kesempatan sekali seumur hidup.
Claudia Brumme-Smith mengatakan kenaikan harga, terutama di Airbnb, "mengecewakan" dan merusak reputasi kota Townsville.
"Ini adalah konser pertama pasca COVID, jadi jika kami tidak menampilkan citra yang benar-benar profesional, kami mungkin tidak akan mendapatkan konser lainnya," ujarnya.
"Saya benar-benar mengimbau semua orang yang memiliki rumah di Airbnb untuk melakukan hal yang benar, enggak akanb baik bagi Townsville sebagai tempat penyelenggara acara dan ini bukan yang kita inginkan."
Ia juga mendorong penggemar untuk memilih-milih tempat yang tersedia untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik.
Townsville Enterprise telah membuat daftar pendek tempat menginap di kota dengan harga di bawah AU$400 per malam.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari laporan ABC News.